Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Apartemen Baru Laris Manis!

Kompas.com - 05/12/2013, 20:09 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya kebutuhan hunian jenis apartemen strata di Jakarta terdeteksi dari tingkat serapan yang terus menunjukkan kurva menanjak. Bahkan, hingga akhir tahun 2013, diprediksi akan melebihi kinerja 2012. Pasalnya, hingga September saja, sudah terserap sekitar 11.000 unit. Sementara sepanjang 2012, apartemen terjual sekitar 12.700 unit.

Bagaimana dengan tahun-tahun mendatang? Hasil riset Jones Lang LaSalle Indonesia memberikan gambaran bahwa pasar tetap antusias meskipun kondisi ekonomi melemah. Tingkat penjualan untuk pasokan baru yang sedang dibangun hingga 2016 mendatang telah mencapai 74 persen dari total 39.250 unit.

Komposisi apartemen yang paling banyak terserap pasar adalah kelas menengah bawah sekitar 13.500 unit dari total 20.500 unit. Posisi terbanyak kedua adalah kelas menengah, sebanyak 12.500 unit terjual dari total 15.500 unit yang dipasarkan. Sementara apartemen kelas atas telah terserap sekitar 2.500 unit dari total 3.000 unit.

Proyek milik Adhi Persada Properti contohnya, yaitu Cempaka Tower yang berada dalam area pengembangan Grand Dhika City di Bekasi, sudah terjual 300 unit dari total 900 unit. Demikian halnya dengan Tower Pertama proyek Gayanti City. Apartemen seharga Rp 32 juta-Rp 35 juta per meter persegi ini sudah mendapat konfirmasi pembelian sebanyak 58 persen. Padahal, Gayanti City baru diperkenalkan kepada publik pada Juli 2013.

Fenomena pertumbuhan tingkat penjualan diprediksi akan terus berlanjut. Menurut Technical Advisor Residential Project Marketing Jones Lang LaSalle Indonesia, Luke Rowe, walaupun tantangan pasar akan lebih berat karena depresiasi rupiah dan perhelatan Pemilu 2014, tetapi pasar apartemen strata akan kembali pulih dengan cepat.

"Kebutuhan masih tinggi, sementara peluncuran proyek baru berkurang. Kondisi akan kembali pulih pasca-perhelatan Pemilu 2014. Pertumbuhan harga pun akan kembali membaik. Pasar menjadi sangat dinamis. Jika sebelum down trend pertumbuhan harga mencapai 30 persen, sekarang hanya 10-15 persen. Setelah Pemilu 2014 kami prediksikan mendekati 20 persen," papar Luke kepada Kompas.com, Kamis (5/12/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau