Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Domestik Tinggi, BPI Lansir Gayanti City

Kompas.com - 05/12/2013, 18:57 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan hunian terutama apartemen di Jakarta untuk saat ini dan beberapa tahun mendatang diperkirakan tetap tinggi, kendati kondisi makro ekonomi melemah. Terlebih, suku bunga KPR/KPA melonjak dan diberlakukannya aturan Bank Indonesia mengenai ketentuan uang muka (down payment).

Data Jones Lang LaSalle Indonesia mengonfirmasi hal tersebut bahwa dari total jumlah pasok apartemen eksisting sebanyak 89.800 unit hingga kuartal III 2013, sebanyak 94% di antaranya terserap pasar.

Menariknya, kebutuhan didorong oleh pasar domestik (domestic driven) yang mendominasi sekitar 98 persen. Sisanya adalah eskpatriat dan korporat asing.

Technical Advisor Residential Project Marketing Jones Lang LaSalle Indonesia, Luke Rowe, mengatakan, regulasi Bank Indonesia memang sempat membuat pasar apartemen melambat. Namun, itu hanya sementara, untuk kemudian tren bakal kembali tumbuh positif.

"Kondisi akan kembali pulih pasca perhelatan Pemilu 2014. Pasok terbatas, permintaan tinggi, dan pertumbuhan harga pun akan kembali membaik. Pasar menjadi sangat dinamis. Jika sebelum down trend pertumbuhan harga mencapai 30 persen, sekarang hanya 15-20%. Setelah Pemilu 2014 kami prediksikan mendekati 30%," papar Luke kepada Kompas.com, Kamis (5/12/2013).

Jadi, lanjut Luke, pasar (baik pengembang maupun konsumen) masih punya keyakinan besar terhadap sektor apartemen. Pasalnya, ekuilibrium belum tercapai. "Masih terjadi disparitas antara pasok dan kebutuhan," imbuhnya.

PT Buana Pacifik International termasuk pengembang yang tetap optimis membangun apartemen di tengah kondisi perlambatan kondisi makro ekonomi. Mereka melansir Gayanti City. Proyek ini menempati area seluas 1,5 hektar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Marketing Manager Gayanti City, Andry Susanto, yakin proyeknya terserap pasar. Saat ini saja sudah terjual 58% dari total 114 unit tower pertama yang dipasarkan. Sisa 84 unit lainnya akan ditawarkan kepada publik secara bertahap tahun 2014 mendatang.

"Investor menguasai pembelian unit-unit apartemen seharga Rp 3 miliar-Rp 4 miliar. Mereka akan mendapatkan keuntungan investasi saat kami memulai konstruksinya awal tahun depan, sekitar 15%," ucap Andry.

Gayanti City berisi dua menara apartemen berkonsep loft, masing-masing setinggi 39 lantai plus satu menara perkantoran 33 lantai. Untuk menara perkantoran, mereka mematok harga jual mulai dari Rp 40 juta/m2 yang pemasarannya akan dimulai awal 2015.

Buana Pacifik International harus merogoh kocek sekitar Rp 1,5 triliun guna merealisasikan proyek yang dijadwalkan beroperasi pada pertengahan 2016 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com