Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana China Mencengkeram Dunia

Kompas.com - 11/09/2013, 08:08 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - China berjaya di mancanegara. Investasi properti yang dilakukan oleh investor dan perusahaan-perusahaan pengembangnya meroket 600 persen selama tiga tahun terakhir. Hal ini sekaligus menjadikan Negeri berpenduduk terpadat di dunia tersebut, dipandang memiliki peranan penting dan berpengaruh di panggung properti global.

Savills China melaporkan, jika pada 2010 nilai investasi properti mereka mencapai 900 juta dollar AS (Rp 10,1 triliun), hingga akhir 2012 menjadi 5,6 miliar dollar AS (Rp 62,9 triliun). Derasnya arus investasi China ke luar negeri dimulai dari individu yang mencari properti hunian dan pengembang yang melakukan ekspansi usaha.

"Investor China kini telah bergerak ke pasar lain di luar negara, jumlah mereka meningkat pesat," kata Head of Research Savills China, James MacDonald seraya menambahkan sejauh ini tren volume investasi terus meningkat 20 persen setiap tahun selama dekade berikutnya.

Selama bertahun-tahun, warga negara China secara individual telah berpaling ke negara-negara asing mencari akses pendidikan dan kesehatan, tempat tinggal permanen dan kewarganegaraan. Hal ini dipicu juga oleh kebijakan beberapa negara Eropa yang memperluas program visa bagi investor properti asing.

Demikian pula halnya dengan pengembang yang mengadopsi pendekatan investasi berbeda di luar negeri sebagai akibat dari pendinginan pasar China. Mereka bergabung dengan mitra lokal, membangun hunian dan ruang-ruang komersial di negara garapan.

Sementara itu, tak mau kalah, perusahaan asuransi juga mulai berinvestasi dan mengubah penghasilan pendapatan pembangunan komersial. CBRE memperkirakan bahwa perusahaan asuransi China memiliki setidaknya 14,4 miliar dollar AS (Rp 161,5 triliun) untuk membeli properti internasional.

Ping An Insurance merupakan perusahaan asuransi China pertama yang berinvestasi di pasar properti luar negeri dengan mengakuisisi Lloyds Building di London, Inggris senilai 392 juta dollar AS (Rp 4,4 triliun). Sedangkan dana kesejahteraan China saat ini memiliki aset senilai 1,2 triliun dollar AS dengan CIC dan SAFE berada di peringkat lima besar dunia. 

CIC telah membeli portofolio industri dan pergudangan besar di Brasil, Australia dan Jepang serta kepemilikan saham di Songbird Estates, pemilik mayoritas Canary Wharf.

Meskipun saat ini, Dana Pensiun Publik dan Dana Jaminan Sosial Nasional China dilarang berinvestasi di sektor properti, namun deregulasi justru bisa menghasilkan investasi yang besar ke pasar properti.

Hingga saat ini, terdapat sepuluh pengembang teratas China yang menghasilkan penjualan sebesar 79,5 miliar dollar AS (Rp 893.7 triliun) dalam paruh pertama 2013 dari total 45,9 juta meter persegi properti. Para pengembang ini mengharapkan fluktuasi arus modal akan mengubah kondisi pasar. 

"Aksi ekspansi para pengembang dan investor akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, menjadikan China memegang peranan penting di panggung global," ujar MacDonald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau