Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Rayu China Beli Properti Berhadiah Visa

Kompas.com - 03/09/2013, 09:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

LISBON, KOMPAS.com - Ada banyak cara keluar dari krisis dan menyelamatkan perekonomian Negara. Cara yang ditempuh sejumlah negara Eropa Selatan berikut ini, bisa jadi mangkus dan sangkil, yakni mengiming-imingi pemberian visa emas untuk pembeli properti.

Negara Eropa Selatan tersebut adalah Portugal, Yunani dan Siprus. Ketiganya menawarkan ijin tinggal sementara kepada para investor asing, dan China merupakan sasaran utama mereka. Selain negara tersebut, Spanyol, bahkan telah memulainya.

Mengapa China? Karena saat ini arus modal (terutama investor properti) China membanjiri Vancouver, London, dan sebagian besar wilayah Amerika Utara. Arus modal ke luar negeri ini dipicu oleh kebijakan pengetatan dan kontrol terhadap spekulasi properti di wilayah China daratan.

Menurut Luis Hortelão, broker Re/Max di Lisbon, investor China tahu persis kebutuhannya yakni properti modern yang akan disewakan kembali dan visa gratis untuk perjalanan keliling Eropa.

Untuk memperoleh izin tinggal selama lima tahun di Portugal, mereka harus membeli properti dengan harga minimal 500.000 Euro (Rp 7,2 miliar). Bagi investor China, harga properti ini termasuk murah. Tidak heran bila kemudian Kantor Imigrasi Portugis dan Layanan Perbatasan Negara telah memberikan 102 visa kepada investor China, sejak program ini bergulir tahun lalu.

Salah satu yang berkesempatan menikmati izin tinggal ini adalah Edmund Zhao, seorang pengembang properti asal Hangzhou, China Timur. Ia akan mendapat visa setelah membeli apartemen berkonsep resor di Cascais seharga 700.000 Euro (Rp 10,1 miliar). 

Zhao harus menghabiskan setidaknya tujuh hari di Portugal selama tahun pertama dan 14 hari setiap dua tahun sesudahnya. Visa yang akan dimilikinya ini memungkinkan Zhao melakukan  perjalanan secara bebas melalui Area Schengen. Area Schengen mencakup 26 negara Eropa yang telah menghapuskan kontrol imigrasi di perbatasan mereka. Siapa tak tergoda?

"Saya ingin pindah ke sana bersama istri dan orang tua sesegera mungkin, " kata Zhao yang juga berhasrat menyekolahkan anak-anaknya di Eropa.

Upaya pemerintah Portugis ini, juga didukung pihak swasta. Tak tanggung-tanggung, mereka ikut mengampanyekan penjualan properti dengan menggandeng situs properti lokal China. Hasilnya, transaksi yang terjadi meningkat tiga kali lipat pada Januari-April 2013.

Diminatinya properti Portugal, selain rayuan izin tinggal, juga karena harganya jauh lebih murah ketimbang harga properti di China sendiri. Hanya dengan merogoh kantong sebanyak 300.000 Euro (Rp 4,3 miliar), mereka sudah bisa mendapatkan sebuah villa berukuran 2.000 kaki persegi yang menghadap ke laut. Dengan jumlah uang yang sama, pembeli hanya mendapatkan apartemen seukuran 730 kaki persegi di pusat kota Shanghai.

Sementara Spanyol yang mengalami keruntuhan sektor properti seketika dan harga hunian anjlok 30 persen, mengobral izin tinggal selama dua tahun kepada investor asing yang membeli properti senilai 500.000 Euro (Rp 7,2 miliar). Aturan tersebut menyebabkan beberapa broker properti Negeri Matador kebanjiran permintaan dari investor China.

Demikian halnya dengan Siprus yang juga tengah menikmati aliran dana investor Negeri Tirai Bambu tersebut. Setiap hari ada lebih dari 20 investor China yang mendarat di Siprus untuk mencari properti dan mendapat visa emas.

Sedangkan Yunani yang memperkenalkan visa emas pada bulan April, justru mendapat respon yang kurang antusias. Meskipun Perdana Menteri Antonis Samaras secara personal mendengungkan program ini selama kunjungan kenegaraan ke China pada musim semi lalu.

"Undang-undang visa di Yunani masih sangat baru dan sejauh ini memiliki dampak yang sangat sedikit di pasar properti. Investor masih menunggu kepastian perekonomian dan stabilitas politik. Namun begitu, sudah ada investor China yang membeli properti di sini dan mendapat  izin tinggal selama lima tahun pertama," kata Ioanna Plakokefalou, Manajer Hellenic Realty Athena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau