Tercatat nama-nama pengembang papan atas dan menengah mulai dan telah beroperasi di sini; Summarecon Agung, Sinarmas Land, Gapura Prima, Binakarya Propertindo dan Adhi Persada Property. Mereka menyusul eksistensi Jababeka, Lippo Cikarang, dan Metropolitan Land.
Kendati menurut riset Cushman and Wakefield, Bekasi merupakan pemasok dan peraup penjualan rumah tapak terbesar keempat di seluruh area Jadebotabek, namun permintaan hunian vertikal tak kalah besar.
Terbukti, selama kuartal II 2013, terdapat enam proyek baru yang dirilis ke pasar. Keenamnya adalah TTL Residence yang dikembangkan Lippo Cikarang dan Toyota Group, BTC Residence @ BTC City milik Gapura Prima Group, Adede Park & Apartment yang dibangun Artha Debang Development Group, GranDhika City (Adhi Persada Properti), Grand Icon Camang (Agung Abadi Group) dan One Sentosa Cikarang (Cenas Rayaland).
Pasar apartemen Bekasi, diakui pengembang, sangat potensial. Selain kalangan menengah, kelas bawah seperti buruh dan pekerja industri yang tersebar di kawasan ini membutuhkan hunian laik dan terjangkau. Oleh karena itu, mudah dimafhumi jika harga yang dipatok para pengembang, sebagian besar di bawah angka Rp 300 juta. Bahkan satu di antaranya hanya senilai Rp 126 juta.
"Kami melihat di sini ada pasar yang membutuhkan apartemen. Pasar menginginkan hunian yang terintegrasi. Meski bangunannya tidak terlalu tinggi, namun tetap nyaman dan aman dengan harga terjangkau," ujar Jendriko Silalahi, Direktur Utama Artha Debang Development (ADD) Group, saat seremoni pembangunan Adede Park & Apartment, kepada Kompas.com, Jumat (30/8/2013).
Kehadiran proyek apartemen baru tersebut, menggenapi daftar hunian jangkung di Bekasi. Hingga saat ini terdapat 14 proyek apartemen. Mereka adalah Mutiara Apartment, Centerpoint, Crown Executive, Bekasi Tower 88, GranDhika City, Trivium Terrace, The Enviro, M Gold, Grand Icon Caman, One Sentosa, TTL Residence, Bekasi Town Square, Adede Park and Apartment, BTC Residence, dan Blue Oasis City.