BEKASI, KOMPAS.com - Konstruksi ramah lingkungan, atau yang sering disebut dengan istilah "bangunan hijau", identik dengan pembangunan untuk segmen masyarakat kelas menengah hingga atas. Pasalnya, biaya investasi penggunaan berbagai material dan perlengkapan yang membuat lingkungan lebih lestari berkelanjutan justru lebih besar daripada bangunan biasa.
Namun, fenomena tersebut tampaknya akan terpatahkan dalam 24 bulan mendatang. Pasalnya Arta Debang Development (ADD Group) berupaya untuk membangun apartemen murah sekaligus ramah lingkungan.
Jadi, siapa bilang apartemen murah tidak bisa dikembangkan dengan konsep hijau? Direktur ADD Group Jendriko Silalahi menyatakan bahwa hunian yang digarapnya dengan harga di bawah Rp 200 juta, memang menyasar karyawan pabrik dan masyarakat kelas bawah dengan penghasilan pasti.
"Kami mengusung konsep hijau, karena sudah menghitung biaya konstruksi dan potensi profit yang akan kami raup. Bangunan hijau tidak perlu mahal sebetulnya bila konsep desainnya mengikuti "hukum alam". Kami tidak sekadar mengalokasikan ruang terbuka hijau dengan alokasi lebih besar dan ruang terbangun hanya 45 persen. Kami juga melakukan konservasi atas air tanah, pengaturan suhu udara, tata lingkungan dan pencahayaan," jelas Jendriko kepada
Kompas.com, Jumat (30/8/2013).
Lebih lanjut, Jendriko menerangkan, penekanan
desain apartemen ini pada pemenuhan kebutuhan pencahayaan alami lewat pengaturan dan desain tata letak tiap hunian. Material yang digunakan, hampir seluruhnya konten lokal dan ramah lingkungan.
Untuk upayanya tersebut, Jendriko akan bekerjasama dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) untuk mendapatkan sertifikasi bangunan hijau. Menurut Jendriko, GBCI akan membimbing proses pembangunan apartemen ini hingga rampung dan memenuhi setidaknya sebagian kriteria green building.
Menurut Core Founding Member GBCI, Naning S. Adiningsih Adiwoso ada enam kriteria
green building, yaitu tata guna lahan, efisiensi energi, konservasi air, bahan yang ramah lingkungan, kualitas udara
indoor quality, dan
management sampah.
Menanggapi pembangunan Adede Park & Apartment, Naning menyambut baik pembangunan tersebut. Kalangan masyarakat bawah belum memiliki tempat tinggal yang baik, yang layak.
"Saya kira ini ide yang baik, suatu gerakan yang baik karena akan bisa memberikan rumah yang layak. Membangun rumah yang sehat untuk kalangan masyarakat paling bawah, yang pada gilirannya menopang terciptanya bangsa yang sehat dan kuat," ujar Naning.
Menurutnya, pembangunan Adede Park & Apartment dapat mengurangi orang yang tidak punya rumah karena tidak sanggup memiliki rumah mahal. "Mereka akan belajar untuk hidup yang lebih baik. Karena di sini juga dipikirkan konservasi air, hemat energi, kemudian menggunakan bahan ramah lingkungan, kualitas udara yang baik dan bagaimana mereka memilah sampahnya setiap hari," imbuhnya