Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sewa Hunian Ekspatriat Terus Meningkat

Kompas.com - 11/07/2013, 11:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com-
Tingginya permintaan hunian yang berasal dari pasar ekspatriat selama dua tahun terakhir berdampak pada peningkatan harga sewa. Hal ini dipicu oleh ekspansi besar-besaran perusahaan asing sektor perbankan, IT, dan energi (perusahaan minyak).

Bahkan tahun ini bertambah lagi pangsa pasar dari perusahaan otomotif dan penerbangan yang mempekerjakan staf dan pilot warganegara asing.

Dengan meningkatnya jumlah ekspatriat yang tinggal di Indonesia, khususnya Jakarta, area yang menyediakan hunian untuk mereka pun meluas. Tidak lagi sebatas di kawasan Pondok Indah, Kemang dan Cipete, melainkan sampai ke Lebak Bulus, Simatupang dan Cilandak. Seluruh kawasan tersebut, secara administratif masuk dalam wilayah Jakarta Selatan.

Data Colliers International menyebutkan tak hanya terjadi perluasan wilayah hunian juga peningkatan harga sewa sekitar 20 sampai 30 persen pada kuartal II 2013. Peningkatan ini disebabkan keterbatasan pasokan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan ekspatriat.

Associate Director Research Colliers Internationa, Ferry Salanto mengatakan, para ekspatriat menginginkan hunian dengan ukuran luas lengkap dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, taman dan lain sebagainya serta dekat dengan pusat aktifitas berkelas internasional. Karena keterbatasan pasokan inilah preferensi bergeser ke hunian vertikal dari sebelumnya hunian tapak.

"Biasanya ekspatriat tersebut meminati apartemen bertipe dua kamar tidur dengan harga sewa 3.000 dollar AS (Rp 29,9 juta) hingga 3.500 dollar AS (Rp 34,7 juta) per unit per bulan," imbuh Ferry.

Sementara untuk landed house, ekpatriat meminati ukuran rumah seluas 200 hingga 1.500 meter persegi dengan harga sewa terendah 2.000 dollar AS (Rp 19,9 juta) dan tertinggi 11.000 dollar AS (Rp 109,3 juta).

Rumah dengan harga tertinggi tersebut berada di kawasan Kuningan, dan terdapat 4 hingga 5 kamar tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau