Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti di Kawasan Ini Bakal Melonjak!

Kompas.com - 08/07/2013, 19:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Terkait pembangunan proyek monorel Jakarta dan monorel Jadebotabek, ada beberapa kawasan yang berpotensi mengalami kenaikan harga lahan dan properti.

Kawasan-kawasan yang dilintasi rute monorel Jakarta milik PT Jakarta Monorail (JM) yakni jalur hijau (blue line) dan jalur biru (blue line) sepanjang 30 kilometer.

Jalur hijau yang membentang 14,5 kilometer mencakup Kuningan, Dukuh Atas, Penjompongan, Senayan, Gatot Subroto, dan CBD Sudirman. Sementara jalur biru (blue line) sepanjang 15,5 kilometer meliputi kawasan Kampung Melayu-Tebet, Kasablanka, Tanah Abang, dan Mal Taman Anggrek.

Adapun kawasan yang dilalui transportasi lintas wilayah oleh Monorel Jadebotabek atau Jakarta Link Transportation (JLT) adalah Bekasi Timur-Cawang (18,138 kilometer), Cawang-Kuningan (7,170 kilometer), dan Cibubur-Cawang (13,728 kilometer). JLT ini akan dibangun oleh konsorsium BUMN.

Director Office Services Colliers International Bagus Adikusumo memproyeksikan kawasan-kawasan tersebut akan mengalami lonjakan harga.

"Properti yang dilintasi atau dekat dengan monorel ataupun MRT lain, juga akan melonjak harganya," imbuh Bagus.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan, kenaikan harga tersebut memang sudah seharusnya terjadi. Apalagi bila di kawasan-kawasan tersebut terdapat stasiun monorel yang dilengkapi dengan ruang ritel, pasti diminati pasar. Harga akan naik karena dipicu juga oleh meningkatnya aktivitas transaksi sewa.

Akan tetapi, kehadiran monorel Jakarta dan monorel Jadebotabek bukanlah satu-satunya pemicu meningkatnya harga lahan dan properti, melainkan juga alternatif akses apabila terjadi penerapan ganjil genap dan electronic road pricing (ERP).

"Ada banyak faktor yang memengaruhi, utamanya adalah permintaan (demand) pasar. Nah, kehadiran infrastruktur transportasi publik tadi seharusnya mampu menambah kenaikan harga tadi. Saya perkirakan bisa mencapai 10 sampai 15 persen per tahun," ujar Hendra kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (8/7/2013).

Monorel Jakarta dan monorel Jadebotabek, lanjut Hendra, akan mampu benar-benar berdampak apabila sudah terintegrasi hingga ke bandara dan pinggiran Jakarta, bukan seperti transjakarta yang hanya melayani rute tertentu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau