Namun begitu, ada sedikit kelegaan. Pasalnya d
efisit anggaran pemerintah turun menjadi kurang dari 2 miliar dollar AS (Rp 19,8 triliun) sebagai akibat dari rasionalisasi belanja publik.Di antara beberapa sektor ekonomi, properti mengalami pertumbuhan paling signifikan selama periode tersebut yakni sekitar 94 persen ketimbang tahun lalu. Harga rerata apartemen melonjak sekitar 3 persen per meter persegi.Laporan DEC itu juga menyebutkan sektor pariwisata menunjukkan kinerja positif yang tak pernah terjadi sebelumnya. Jumlah tamu yang menginap di hotel meningkat sebesar 7 persen dibandingkan musim panas 2011. Kegiatan pariwisata telah berkontribusi dalam menarik ratusan ribu pengunjung dari luar Dubai dan Uni Emirat Arab. Bertambahnya kunjungan wisatawan sebanyak 10 juta orang selama 2012, meningkatkan jumlah persediaan kamar hotel hingga 80.000 unit. Dubai mencatat rerata lama menginap (length of stay) menjadi 3,77 malam, dengan tingkat hunian sekitar 83 persen. Angka ini menunjukkan pertumbuhan dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 79 persen.Perdagangan luar negeri kota ini juga memperlihatkan aktifitas luar biasa. Kegiatan impor mencapai 186 miliar dirham (Rp 501,3 triliun) ketimbang ekspor yang berada pada angka 117 dirham (Rp 315,3 triliun). Total perdagangan pada akhir 2012 adalah sekitar 1.234 triliun dirham dibandingkan 1.089 triliun dirham pada akhir 2011.Status zona bebas berpengaruh terhadap kegiatan perdagangan, dengan total ekspor dan impor selama kuartal keempat tahun 2012 sekitar 95 miliar dirham (Rp 256 triliun), setara 32 persen dari total perdagangan Dubai.Sektor perbankan dan pasar keuangan juga terus tumbuh dengan meningkatnya deposito dan pinjaman perbankan. Penggabungan Islamic Bank Emirates dan Dubai Bank telah meningkatkan kemampuan untuk menarik deposito. Kecenderungan ini akan terus berlangsung mengingat tingginya tingkat permintaan untuk investasi dan kembalinya kegiatan ekonomi dan komersial. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.