Selain itu, volume investasi properti komersial juga menunjukkan perubahan positif sebesar 4 persen menjadi 114 miliar dollar AS (Rp 1.132 triliun) ketimbang semester I tahun lalu.
Pertumbuhan yang kuat terjadi pada kuartal II tahun ini yang mencapai nilai 100 miliar dollar AS (Rp 993 triliun). Hal ini sekaligus membuktikan bahwa investor masih percaya kepada sektor properti komersial.Riset Kapital Jones Lang LaSalle menyebutkan, pasar properti komersial yang mengalami pertumbuhan terbesar berada di Jepang dengan kenaikan mencapai 50 persen. Disusul kemudian oleh Jerman dengan 43 persen, Amerika Serikat (39 persen), Meksiko dan Kanada (19 persen), Timur Tengah (12 persen), Asia Pasifik (11 persen), Australia (10 persen), Perancis (6 persen) dan Inggris (4 persen). Sementara China, justru terpuruk dengan kondisi minus 20 persen.
Secara detil, volume transaksi properti di Amerika pada kuartal II 2013 mencapai 52 miliar dollar AS (Rp 516,3 triliun). Jumlah ini, secara year on year naik 11 persen. Sementara secara keseluruhan dalam satu semester pertama 2013 mencapai 90 miliar dollar AS (Rp 893,7 triliun).