Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Rozi Kembara

Kompas.com - 23/08/2009, 00:08 WIB

AMSAL UNGGUN
: n.a

aku belum juga paham bahasa yang menyusun dirinya
dalam hangat tubuhmu. jarak terlalu tajam dan menyayat

kukira kau jelmaan unggun pada sebuah ritus suci
mengucurkan hangat lain di paruparu malam

dan  mereka yang duduk melingkar di sekelilingmu
seperti juga rindu, mengendap pada dasar cawan nadiku

setelah unggun tinggal jelaga dan asap membumbungkan kenangan
aku masih mengais sisa hangatmu dari dinding tipis angin


Tanah Serang,2009 
 
RUPANYA

rupanya kilap lesung pipimu, parasmu yang bundar namun likat,
dan gerik tubuhmu saat berjalan tak juga hengkang dari tubir
ingatanku. menjuntai serupa akar beringin tua.

rupanya ingatanku yang berwarna darah, secangkir kisah
yang tersaji di meja kenangan, dan denyut nadi yang entah kapan
berkelindan di gubug nyawamu tak juga lelah memintal sebaris nama

-hawa

Tanah Serang,2009   

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com