Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi-puisi Rozi Kembara

Kompas.com - 23/08/2009, 00:08 WIB

PELUK

kamar lengang tanpa suara adalah pelukanmu pada suatu gerimis
yang mengeja luka.

aku mencacah setiap ingatan yang berulangkali
menghanyutkanku dalam kesedihan badai.kesedihan yang juga
seperti daunan kering, serakan di suatu taman dan seseorang datang,
menghimpunnya kemudian menjahitkan api.

doadoa melintas antara gemeretak pelan dedaun terbakar, juga mimpi.
tak sempat dibacakan nasib pada sebuah  pertunjukan
dengan judul seramai tirai hujan

dan pelukanmu sekarang menjelma krematorium. mengabukan
jengkal demi jengkal jasadku

Tanah Tangerang, 2009            

MALAM LEMBANG DIBALUT HUJAN

dingin yang pecah dari pembuluh malam
belum mampu membekukan
remah perbincangan kita

langit menjulurkan hujan
menciptakan ceruk kecil kenangan
dan menambah perih setiap tikung ingatan

yang sejak dahulu perlahan kuhanguskan
dalam tiap kobaran doa.namun berkalikali
kuhanguskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com