Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers virtual Seleksi Pengurus LPJK 2021-2024, Selasa (15/9/2020).
"Tenaga konstruksi tersertifikasi tersebut terdiri dari tenaga konstruksi ahli, terampil, dan vokasional," ujar Trisasongko.
Tenaga konstruksi bersertifikat sangat penting demi meningkatkan daya saing (competitiveness) dan mewujudkan kemandirian Indonesia di industri konstruksi yang sarat dengan sub-sistem.
Tenaga konstruksi bersertifikat masuk dalam sub-sistem rantai pasok sumber daya manusia (SDM), selain rantai pasok material, peralatan, pendanaan, solusi mengatasi ketimpangan wilayah secara geografis.
Selain itu, tantangan ke depan juga cukup berat seperti pembangunan food estate di Kalimantan Tengah, kawasan industri, dan pembangunan infrastruktur lainnya yang membutuhkan tenaga konstruksi terampil.
Sementara target tenaga konstruksi tersertifikat pada Tahun 2020 ini adalah sebanyak 113.900 orang.
Sementara hingga 2019, menurut laman Kementerian PUPR, tenaga konstruksi yang tersertifikat sebanyak 512.000 orang.
Jumlah ini mencerminkan 10 kali rata-rata capaian sertifikasi pada 2015-2018.
https://properti.kompas.com/read/2020/09/15/170000621/tahun-2021-pemerintah-bidik-180.000-tenaga-konstruksi-tersertifikasi-