Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan hal itu. Menurutnya, saat ini konstruksi jalan tol sepanjang 36,4 kilometer telah mencapai 96,5 persen.
"Jadi tinggal yang kecil-kecil, semua sudah tersambung. Ini yang expansion joint juga sudah diaspal. Ini adalah pekerjaan yang besar," kata Basuki saat meninjau proyek, Kamis (19/9/2019).
Bila tak ada hambatan, ia menambahkan, proses uji beban dapat dilakukan pada 23 September 2019. Uji beban akan melibatkan sekitar 16 truk dengan muatan masing-masing sekitar 30-40 ton.
Adapun proses pengujian meliputi uji statis dan uji dinamis untuk mengetahui kekuatan masing-masing girder yang dipasang di tol terpanjang ini.
"Ini jembatan semua, elevated. Jadi bisa dibilang jembatan terpanjang. Makanya Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) ini akan bekerja intensif untuk tol ini," sambung Basuki.
"Insya Allah November bisa kita operasikan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat," cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Basuki memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembangunan.
Terlebih, pembangunan tol layang ini bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi dikerjakan bersamaan dengan proyek infrastruktur lainnya di dalam satu koridor yang sama, yaitu Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
https://properti.kompas.com/read/2019/09/19/110000821/basuki-pastikan-tol-layang-terpanjang-di-indonesia-beroperasi-november