Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontraktor Pelat Merah Siap Garap Ibu Kota Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor infrastruktur mulai bersiap-siap untuk menggarap proyek pemindahan ibu kota baru.

Lokasi tepat ibu kota baru hingga kini, belum diumumkan Presiden Joko Widodo. Bahkan, senelumnya, Presiden menyanggah pernyataan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A Djalil tentang ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Lukman Hidayat menyatakan, hingga kini masih menunggu kepastian dari Presiden terkait lokasi ibu kota baru. Ia berharap, Presiden dapat mengumumkan dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan, September atau Oktober ini sudah ada kepastian," kata Lukman di Bursa Efek Indonesia (BEI), pekan lalu.

Hingga kini, pemerintah masih menggodok konsep desain ibu kota baru, yang ditargetkan selesai pada 2020. Sementara, proses pemindahan ibu kota dapat dimulai pada akhir periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo atau 2024.

"Timeline-nya belum jelas, kami menunggu dulu," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto menilai, pemindahan ibu kota merupakan sebuah peluang besar bagi industri konstruksi untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam menggarap proyek-proyek infrastruktur.

Adhi Karya, sebut dia, bahkan telah memiliki tim internal yang bertugas mengkaji setiap potensi rencana pengembangan infrastruktur yang dimungkinkan untuk dibangun di lokasi ibu kota baru.

"Di sana kita akan banyak bangun gedung, perumahan, dan prasarana lain. Ada jalan, air minum, listrik dan lain-lain," ujarnya.

Di lain pihak, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Beton Tbk Imam Sudiyono menyatakan, pihaknya berencana menambah belanja modal dari Rp 428 miliar menjadi Rp 799 miliar.

Saat ini, emiten bersandi WTON ini telah menguasai lahan seluas 26 hektar di Kalimantan Timur. Bila ibu kota jadi dipindahkan ke Kalimantan, maka lahan tersebut akan disulap salah satunya untuk membangun pabrik berkapasitas produksi 60-100 batang tiang pancang per hari.

Kebutuhan lahan

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil mengungkapkan, untuk tahap awal, ibu kota baru akan dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektar.

Meski demikian, nantinya pengembangan kawasan ibu kota negara dapat mencapai 300.000 hektar lahan.

"Core itu sekitar 3.000 hektar. Sebagai pusat pemerintahan. Setelah itu pendukung," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Sementara itu, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sebuah diskusi di Universitas Indonesia, menyatakan, pemerintah tidak akan membeli lahan ibu kota negara dari pihak ketiga.

Pasalnya, pemerintah akan menggunakan lahan yang telah dikuasai sebelumnya.

"Spekulan akan rugi sendiri nanti, orang kita hanya berlokasi di tempat yang sudah dikuasai pemerintah," kata Bambang, Kamis (22/8/2019).

Bambang menambahkan, ibu kota baru nantinya akan mengusung konsep smart city. Sebab, diharapkan pembangunan yang akan dilakukan dapat menjadi pilot project, sehingga dapat diaplikasikan di kota-kota lain.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan pengembangan 100 smart citie pada 2045.

 

https://properti.kompas.com/read/2019/08/26/074205821/kontraktor-pelat-merah-siap-garap-ibu-kota-baru

Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke