Pada tahun ini kerja sama itu telah berlangsung 60 tahun. Untuk memperingati momen tersebut, Kementerian PPN/Bappenas bersama JICA mengadakan dialog bertajuk Symposium on Indonesia-Japan Development Cooperation "Building the Future Based on Trust".
Pada diskusi panel Sesi I, tampil sebagai moderator yaitu mantan Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita.
Diskusi ini membahas sejarah perjalanan kerja sama Indonesia-Jepang, terutama saat masa krisis yang terjadi. Misalnya krisis keuangan pada akhir 1990-an, era reformasi, dan sejumlah bencana alam.
Saat itulah Jepang berkontribusi membantu Indonesia untuk mempertahankan dan mengembangkan kerja sama.
Menurut Ginandjar, investasi Jepang memberi kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia.
"Kita harus melihat investasi Jepang sebagai model pembangunan di negara-negara Asia yang bertumbuh dalam perekonomiannya," kata Ginandjar, Senin (14/5/2018) saat simposium tersebut di Hotel Kempinski, Jakarta.
Dia menambahkan, Indonesia harus melihat investasi Jepang di sektor infrastruktur dalam konteks yang lebih luas.
"Kita harus melihat konteksnya tidak hanya Official Development Assistance (ODA), tapi juga menciptakan investasi dan inovasi teknologi dan perkembangannya," sambung Ginandjar.
Selain itu, dia menuturkan, semangat kepercayaan antara Indonesia dan Jepang juga harus diperkuat.
Dalam simposium itu hadir sebagai panelis yaitu mantan Menkeu Bambang Subianto; Jun Honna, perwakilan dariRitsumeikan University ; Kuntoro Mangkusubroto, akademisi ITB; dan Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/14/150415321/investasi-jepang-pengaruhi-pembangunan-infrastruktur-indonesia