JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai dalam waktu dekat.
Untuk mempercepat konstruksi tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menugaskan Komite Keamanan Jembatan Panjang.
"Panjang kereta cepat 180 kilometer itu 30 persen yang adgrit, 40 persen itu jembatan seperti Cisomang (di Tol Purbaleunyi), 30 persen terowongan," ujar Basuki usai pertemuan dengan perwakilan Jepang di kantornya, Jumat, (27/10/2017).
Menurut dia, pembangunan konstruksi itu membutuhkan ketelitian dalam desain. Hal tersebut juga berpengaruh pada pembiayaan proyek ke depannya.
Basuki mengatakan, biasanya dalam pembangunan terowongan ataupun jembatan ada kondisi yang tidak terduga.
Contohnya proses pembangunan Jembatan Cisomang, yang pengeborannya tidak langsung berhasil dalam satu kesempatan.
Dengan demikian harus mencari model konstruksi lain yang berdampak pada bertambahnya pembiayaan. Jika ada pekerjaan yang berubah, maka biaya pembangunan harus dihitung kembali .
"Sekarang Rp 60 triliun kalau makin molor (pekerjaannya), anggaran akan makin naik jadi harus dihitung lagi. Hitungannya di BPPT," jelas Basuki.
Pembangunan terowongan
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai.
Terutama persiapan untuk pembangunan 23 terowongan yang dianggap sulit dibangun. Saat ini sudah 6 terowongan yang mulai dibangun.
Struktur proyek ini hampir 81 kilometer berada di jalan layang, kemudian menggunakan terowongan sepanjang 20 kilometer.
Rini menjelaskan, pembangunan kereta cepat memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Hal itu disebabkan karena rencana tata ruang wilayah (RTRW) nasional yang baru selesai pada bulan Mei kemarin. Setelah itu penataan lokasi yang harus dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Penlok (penataan lokasi) itu baru selesai semuanya 1 bulan lalu," kata Rini dalam acara "Satu Meja Eksklusif" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (23/10/2017) malam.
Dengan demikian, target pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung juga mundur dari perkiraan awal. Sedianya, kereta cepat ini direncanakan beroperasi pada kuartal III tahun 2019.
https://properti.kompas.com/read/2017/10/27/220000321/basuki-tugaskan-ahli-kaji-jembatan-dan-terowongan-kereta-cepat