Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplai Melonjak Tajam Picu Tingkat Hunian Perkantoran Terus Melorot

Kompas.com - 20/07/2016, 23:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan perkantoran di area Central Business District (CBD) Jakarta pada kuartal II-2016 menurun ketimbang kuartal I-2016.

Laporan "Jakarta Market Update 2Q 2016" keluaran Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan permintaan area perkantoran saat ini hanya 32.000 meter persegi, anjlok 12.000 meter persegi dari kuartal sebelumnya yang mencatat permintaan sebanyak 44.000 meter persegi.

Penurunan permintaan ini berbanding terbalik dengan suplai perkantoran baru yang melonjak tajam.

JLL mencatat pasokan perkantoran CBD Jakarta tiga bulan pertama seluas 225.000 meter persegi, sedangkan hingga Juni 2016 bertambah menjadi 353.000 meter persegi.

Imbas dari kenaikan signifikan tersebut membuat tingkat hunian atau okupansi terus merosot dari 87 persen pada kuartal I-2016 menjadi 85 persen pada kuartal II-2016.

JLL memprediksi tumbuhnya permintaan yang diiringi jumlah pasokan baru yang juga naik semakin memicu tertekannya tingkat hunian.

Baca: Suplai Perkantoran Jakarta Tumbuh 12 Persen

Untuk perkantoran grade A, JLL melansir, tingkat huniannya hingga saat ini mencapai 72 persen, turun empat persen dari kuartal I 2016.

Sementara itu untuk kelas premium, okupansi 78 persen, turun tajam catatan sebelumnya yang mencapai 93 persen.

Anjloknya tingkat hunian perkantoran juga dilaporkan Colliers International Indonesia dalam "Jakarta Property Market Report Q2 2016".

"Okupansi kita prediksikan turus turun sampai 2018 karena kemampuan pasar terbatas di angka 250.000 sampai 300.000 per meter perseginya sementara suplainya sampai 500.000 per meter persegi," jelas Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Colliers mencatat, okupansi pada kuartal II 2016 ini berada di angka 85,6 persen pada semua tingkat kelas gedung perkantoran dan menjadikannya paling rendah sepanjang sejarah sejak tahun 2005.

Penurunan okupansi pun terjadi di semua tingkatan gedung perkantoran grade A dan kelas premium.

Bila dibandingkan dengan kuartal II 2015, okupansi gedung perkantoran grade A pada kuartal II 2016 mengalami penurunan signifikan sebesar 14,4 persen dari 95,8 persen menjadi 74,4 persen.

Sedangkan untuk gedung perkantoran kelas premium mengalami kenaikan dari kuartal II 2015 sebesar 5,9 persen dari 81,5 persen menjadi 87,4 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com