Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Turun, Tingkat Hunian Perkantoran Surabaya Masih di Atas 80 persen

Kompas.com - 11/07/2016, 21:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Okupansi gedung-gedung perkantoran di Surabaya masih menunjukkan angka cukup baik walaupun mengalami penurunan pada semester I 2016 ini.

Meski tak signifikan, pertumbuhan okupansi perkantoran di Surabaya cenderung moderat atau cukup selama periode 2010-2015.

Beroperasinya gedung perkantoran yang baru membuat tingkat hunian turun ke angka 81,1 persen pada semester I 2016.

Untungnya, beberapa penyewa sudah memberikan konfirmasi untuk mengisi gedung perkantoran baru itu, sehingga mendorong rata-rata tingkat hunian tetap pada level di atas 80 persen.

Sementara itu, kinerja perkantoran Surabaya Pusat jatuh signifikan sejak tahun lalu, terutama karena beroperasinya gedung perkantoran baru sehingga okupansinya turun sebesar 9 persen dalam satu semester.

Kendati begitu, permintaan ruang perkantoran di Surabaya Pusat masih terus tumbuh dengan adanya beberapa gedung perkantoran yang sudah disewa dengan luas ruang antara 200 meter persegi dan 300 meter persegi.

Tak seperti di Surabaya Pusat, okupansi di wilayah Surabaya lainnya cenderung flat selama semester I 2016.

Meski begitu, beberapa proyek gedung perkantoran yang akan selesai dibangun pada semester II 2016 diprediksi akan menurunkan okupansi area perkantoran terutama di Surabaya Timur dan Selatan.

Dalam catatan Colliers International Indonesia, beberapa proyek gedung perkantoran baru itu akan memberikan tambahan 100.000 area perkantoran selama 2016.

Lebih jauh lagi, rendahnya level komitmen pada ruang-ruang perkantoran baru yang tersedia baik di gedung baru beroperasi maupun gedung akan datang akan menjadi tantangan tersendiri bagi pasar perkantoran Surabaya.

Secara umum, pertumbuhan permintaan ruang perkantoran sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara. Bank Indonesia (BI) memperkirakan PDB akan tumbuh antara 5 persen hingga 5,5 persen pada 2016.

Berdasarkan asumsi ini, maka rata-rata penyerapan tahunan ruang perkantoran pada periode 2016-2018 diharapkan sekitar 14.000 meter persegi, jauh di bawah suplai tahunan yang akan mencapai 110.000 meter persegi pada periode sama.

Hal ini tentunya akan memberikan tekanan cukup berat bagi performa okupansi terutama saat 2018 tiba ketika suplai area perkantoran menjadi sangat besar.

Selama semester I 2016, level pra-komitmen gedung-gedung perkantoran masa depan yang dijadwalkan menjadi suplai baru selama periode 2016-2018 tercatat hanya 12 persen.

Angka itu dengan jelas menjadi tantangan sejati bagi pasar perkantoran di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com