Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Situ, Cara Pemerintah Kendalikan Banjir Jakarta

Kompas.com - 15/02/2016, 16:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui ujung tombaknya, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadanae (BBWS) menempuh strategi antisipatif berupa revitalisasi situ untuk mengendalikan banjir di Provinsi DKI Jakarta.

Di kawasan Bogor, pada tahun 2015 BBWS Ciliwung-Cisadane telah melaksanakan revitalisasi Situ Kebantenan yang mampu meningkatkan kapasitas tampung dari semula 139.000 meter kubik menjadi 180.000 meter kubik. Situ lainnya yang direvitalisasi di Bogor yakni Situ Cikaret, Situ Gedong, dan Situ Cimanggis.

Sementara di Kabupaten Tangerang ada dua yaitu Situ Cipondoh dan Situ Kelapa Dua serta satu di Kota Tangerang yaitu Situ Cangkring. Ketiga Situ tersebut dapat menambah tampungan debit banjir 120.000 meter kubik.

Di lokasi lainnya, dilakukan pemeliharaan berkala di sejumlah Situ, antara lain Situ Ceper di Kabupaten Bekasi, dan Situ Parigi di Kota Tangerang Selatan. Sementara itu, ada 3 situ di Kabupaten Bogor yang dipelihara berkala, yakni Situ Tamansari, Situ Cicadas, dan Situ Tarogong.

Revitalisasi situ merupakan salah satu upaya dari Kementerian PUPR untuk menanggulangi banjir. Dengan kondisi situ yang baik tentunya dapat menahan lebih banyak air yang masuk aliran sungai.

Adapun revitalisasi situ di Bogor akan dilanjutkan pada tahun ini dengan menyasar Situ Cilala, Situ Cibodas, dan Situ Singabangsa.

Kementerian PUPR juga menormalisasi kali-kali besar dan pembuatan tanggul di beberapa segmen kali.

"Melalui alokasi dari BBWS Ciliwung-Cisadane, kita kucurkan dana untuk normalisasi dan perkuatan tanggul Kali Bekasi, normalisasi Kali Ciliwung dan Kali Cisadane dalam skema tahun jamak," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (15/2/2016).

Sementara untuk mengantisipasi banjir di barat dan selatan Jakarta dilakukan salah satunya melalui normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke dan Sunter (PAS).

Progres panjang tanggul yang sudah selesai dikerjakan yakni di Kali Pesanggrahan sepanjang 22,85 kilometer dari target 42,7 kilometer, Kali Angke sepanjang 26,4 kilometer dari 39,8 kilometer dan Kali Sunter 28 kilometer dari target 35 kilometer.

"Penyelesaian target normalisasi Kali PAS masih mengalami kendala pembebasan lahan," lanjut Mudjiadi.    

 

 

 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com