Tahun jamak
Dalam konteks skema anggaran tahun jamak, tahun 2016 ini Kementerian PUPR menganggarkan dana sekitar Rp 115 miliar untuk kelanjutan pembangunan sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Sedangkan pembangunan inlet serta outlet sudetan Kali Ciliwung ke KBT telah disiapkan anggaran sekitar Rp 80 miliar.
Selain itu untuk paket Upper Sunter dan West Canal Floodway atau Kanal Banjir Barat (KBB) dengan skema tahun jamak dialokasikan Rp 69,6 miliar. Pemeliharaan berkala juga dilakukan di KBT dan KBB.
Antisipasi banjir juga dilakukan di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu dengan menyiagakan 6 unit pompa tepatnya di RW 01, 02 dan 03.
Secara total BBWS Ciliwung-Cisadane bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menyiagakan pompa-pompa di Jakarta Timur sebanyak 101 pompa, Jakarta Barat 106 pompa, Jakarta Timur 34 pompa, Jakarta Utara 101 pompa dan Jakarta Selatan 77 pompa.
Sedangkan di sisi hilir sungai yang berada di kawasan utara Jakarta, Kementerian PUPR memberikan perhatian pada pembangunan 2 paket pengaman pantai di utara Jakarta masing-masing dengan kucuran dana sekitar Rp 72 miliar dan Rp 77 miliar untuk tahun 2016.
Untuk jangka panjang, Kementerian PUPR akan membangun 2 bendungan, yakni Bendungan Ciawi dengan alokasi dana Rp 43,1 miliar dan dana Rp 36,6 miliar untuk Bendungan Sukamahi.
Mudjiadi menjelaskan volume Bendungan Ciawi sebesar 6,45 juta meter kubik dan mereduksi banjir 160 meter/detik. Sedangkan bendungan Sukamahi dapat mengurangi banjir 29 m3/detik dan volume air 1,68 juta meter kubik.
Dalam perencanaannya, Bendungan Ciawi memerlukan lahan sekitar 89,42 hektar dan 49,82 hektar untuk Bendungan Sukamahi.
Saksikan video kehidupan warga Bidaracina di tepian Sungai Ciliwung: