Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, saat mengikuti pelatihan jasa konstruksi, pekerja tidak bisa langsung mendapatkan kemampuan dalam waktu singkat.
Basuki mengharapkan, para pekerja terampil ini mau berlatih sedikit demi sedikit secara konsisten. Pasalnya, produktivitas tidak bisa didapatkan dari sekali pelatihan, melainkan harus dilatih tiap saat.
Pelatihan, menurut Basuki, adalah proses yang tidak pernah usai. Pekerja tidak bisa hanya berlatih satu kali. Sementera tenaga ahli pun harus menjaga keahliannya. Caranya adalah dengan meningkatkan keterampilan dan keahliannya.
Ketua Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi Nasional Tri Widjajanto, menambahkan, peningkatan kualitas pekerja sangat penting di tengah arus globalisasi. "Baik di level regional, kawasan, maupun global, perlu mempersiapkan diri kita agar memiliki keunggulan dan daya saing di bidang konstruksi," jelas Tri.
Jasa konstruksi sangat penting dalam perspektif nilai kapitalisasi nasional. Ini lantaran pemerintah tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di semua lini. Demikian pula saat Indonesia memasuki pasar bebas Asia Tenggara, peekerja konstruksi harus memiliki daya tarik tersendiri bagi konsultan.
Sayngnya, peluang itu seringkali menjadi permasalahan bagi pelaku jasa konstruksi nasional karena faktor sumber daya manusia dan finansial yang kurang memadai.
"Karena itu, kita perlu menyiapkan diri. Saya berharap semua terlibat dan mau berkepentingan untuk sungguh-sungguh menjalankan tugas dan fungsi sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mampu bertahan di era globalisasi," pungkas Tri.