Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Bisa Mendunia, Tukang Bangunan Harus Berlatih Konsisten

Kompas.com - 02/11/2015, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahun, pemerintah mengadakan sarahesan dan lomba jasa konstruksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas pelaksana konstruksi yakni tukang bangunan terampil.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, saat mengikuti pelatihan jasa konstruksi, pekerja tidak bisa langsung mendapatkan kemampuan dalam waktu singkat.

"Kalau tuntunan dari kita (pemerintah), pelatihan yang sedikit-sedikit tapi berlanjut, itu yang diharapkan. Tidak mungkin berubah langsung bisa seperti membalikkan tangan," ujar Basuki kepada para pekerja konstruksi terampil di Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Basuki mengharapkan, para pekerja terampil ini mau berlatih sedikit demi sedikit secara konsisten. Pasalnya, produktivitas tidak bisa didapatkan dari sekali pelatihan, melainkan harus dilatih tiap saat.

Pelatihan, menurut Basuki, adalah proses yang tidak pernah usai. Pekerja tidak bisa hanya berlatih satu kali. Sementera tenaga ahli pun harus menjaga keahliannya. Caranya adalah dengan meningkatkan keterampilan dan keahliannya.

Ketua Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi Nasional Tri Widjajanto, menambahkan, peningkatan kualitas pekerja sangat penting di tengah arus globalisasi. "Baik di level regional, kawasan, maupun global, perlu mempersiapkan diri kita agar memiliki keunggulan dan daya saing di bidang konstruksi," jelas Tri.

Jasa konstruksi sangat penting dalam perspektif nilai kapitalisasi nasional. Ini lantaran pemerintah tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di semua lini. Demikian pula saat Indonesia memasuki pasar bebas Asia Tenggara, peekerja konstruksi harus memiliki daya tarik tersendiri bagi konsultan.

Sayngnya, peluang itu seringkali menjadi permasalahan bagi pelaku jasa konstruksi nasional karena faktor sumber daya manusia dan finansial yang kurang memadai.

"Karena itu, kita perlu menyiapkan diri. Saya berharap semua terlibat dan mau berkepentingan untuk sungguh-sungguh menjalankan tugas dan fungsi sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mampu bertahan di era globalisasi," pungkas Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau