Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran Virtual Bakal "Ngetren" di Jakarta

Kompas.com - 10/10/2014, 08:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang bekerja harus di ruang perkantoran yang bisa dilihat dan dirasakan secara fisik? Sekarang, itu tidak menjadi keharusan. Di era digital seperti saat ini, kebutuhan perkantoran telah berubah menjadi lebih fleksibel dan murah.

Istilah ruang perkantoran pun telah bergeser secara dinamis. Kita kemudian mengenal serviced-office  yang cakupan pengertiannya lebih luas mulai dari ruang kantor yang fleksibel hingga co-working place dan virtual office (perkantoran virtual). Pertumbuhannya juga semakin meningkat, selama kurun 2005-2008 saja mencapai 45 persen secara global.

Riset Instant menunjukkan, bahwa tidak hanya di negara maju, jasa perkantoran maya ini akan mengalami pertumbuhan pesat pada lima tahun mendatang. Di Asia, Tiongkok mendominasi. Sementara, di Jakarta mulai berkembang dengan lebih dari 20 jasa virtual office tersedia. 

Perkantoran maya disambut antusias pebisnis Jakarta karena permintaan untuk ruang perkantoran berukuran kecil (100-600 meter persegi) akan menjadi mayoritas di banyak bangunan kantor di pusat bisnis atau central business district (CBD) dalam beberapa kuartal ke depan. Karena itu, banyak perusahaan yang akan mempertimbangkan pilihan jasa perkantoran seperti ini.

Hasil survei Lamudi memperlihatkan, bahwa keuntungan terbesar menggunakan jasa ini adalah fleksibilitas waktu dan tempat. Untuk banyak bisnis baru, baik startup lokal maupun perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, kelangsungan bisnis masih sulit diprediksi untuk sampai pada tahap menandatangani kontrak jangka lama dengan uang muka untuk menyewa ruangan perkantoran. Kebutuhan legal juga tidak praktis dan bisa membuat banyak bisnis sulit memulai usaha mereka.

Virtual office  menawarkan keuntungan memiliki kantor tanpa menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Harganya pun relatif murah, serentang Rp 450.000–Rp 900.000 sebulan. Harga ini sudah termasuk berbagai macam layanan mulai dari resepsionis profesional untuk menangani telepon masuk dan surat-surat Anda, hingga ruang pertemuan yang bisa Anda gunakan beberapa jam per bulan.

Alternatif lain untuk tempat bekerja di Jakarta adalah co-working place. Konsep yang ditawarkan adalah berbagi tempat bekerja, namun tidak seperti di ruang perkantoran konvensional, orang-orang yang berbagi tempat di sana biasanya tidak berasal dari perusahaan atau bisnis yang sama.

Beberapa tempat co-working disediakan secara gratis seperti Bandung Digital Valley di Bandung dan Freeware di Jakarta. Sementara kebutuhan lainnya memerlukan biaya, dengan ragam harga mulai Rp 15.000 per empat jam hingga Rp 7 juta per tahun. Beberapa tempat juga menyediakan jasa seperti meeting room.

Jasa ini menarik para mobile professional, freelancer, atau orang-orang yang sering bepergian. Tempat ini menawarkan suasana co-working namun memungkinkan mereka yang bekerja secara individu bebas dari gangguan dibanding bekerja di rumah. Banyak individu atau kelompok kecil pengusaha yang menggunakan kesempatan ini untuk membangun bisnis mereka sambil berbagi ide dengan lainnya di komunitas tersebut.

Co-working place juga memungkinkan perusahaan kecil dapat melebarkan jaringan profesional mereka, dan yang penting lebih hemat biaya dibanding dengan menyewa ruang perkantoran. Pasalnya, ada beberapa komponen biaya yang bisa dibagi dengan para penyewa/anggota lain, seperti biaya pemakaian (listrik, internet, dan lain-lain).

Dengan semakin banyak startups yang tumbuh dan perusahaan asing memasuki Indonesia, ini membuka lebih banyak peluang investasi dan akan memengaruhi cara properti baru dibangun di kota-kota dengan aktivitas bisnis tinggi seperti Jakarta, Bandung, dan daerah sekitarnya. Karena hal ini juga Jakarta dinilai DTZ sebagai kota dengan kinerja terbaik dalam bisnis perkantoran, melampaui Shanghai, dan Mumbai, bahkan New York dan San Fransisco.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com