Cushman & Wakefield menyebutkan, perusahaan media sosial dan perniagaan maya tersebut menggeser dominasi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, perbankan dan asuransi.
LinkedIn Corp dan Amazon. com tercatat menguasai 21 persen ruang kantor baru atau seluas 335.280 meter persegi. Porsi ini mengalahkan catatan 14 persen penyerapan oleh perusahaan keuangan.
LinkedIn Corp diketahui menyewa ruang yang diberikan Barclays Plc di distrik keuangan Singapura. Sementara Amazon.com dan JD.com, perusahaan perniagaan terbesar Tiongkok setelah Alibaba Group, menyewa 91.440 meter persegi ruang kantor di Beijing.
Berbeda dengan tiga perusahaan media sosial dan perniagaan maya tersebut di atas, Facebook Inc, justru mendirikan kantor sendiri di ibu kota Tiongkok tersebut.
Volume penjualan
Perusahaan teknologi baru yang selama ini mengisi kesenjangan pasar perkantoran di kawasan Asia akibat ditinggalkan oleh bank multinasional, juga banyak yang telah mengerem ekspansi. Perusahaan teknologi ini melakukan perampingan dan relokasi ke ruang-ruang kantor dengan ukuran lebih kecil.
Sebagai gantinya, perusahaan media sosial dan perniagaan maya mengambil alih penguasaan ruang kantor baru. Sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar dan volume penjualan. Penjualan ritel secara online yang terjadi di Tiongkok, menurut Cushman & Wakefield, terjadi sangat pesat dengan capaian nilai transaksi diperkirakan 1,5 triliun dollar AS tahun ini.
"Salah satu hal yang telah menjadi katalis pemulihan di Amerika Serikat adalah pertumbuhan di sektor ini. Demikian halnya yang terjadi di kawasan Asia," kata Managing Director of Research Cushman & Wakefield Singapura, Sigrid Zialcita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.