Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Soal Waktu Bagi India Menjadi Nomor Satu

Kompas.com - 04/10/2014, 08:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber IBEF
KOMPAS.com - Hanya masalah waktu bagi India untuk menjadi nomor satu di dunia. Sekarang saja, negeri ini sudah menjadi buah bibir dan tampil sebagai salah satu pemain utama di sektor properti global.

Hal tersebut dimungkinkan karena pemerintahnya menerapkan kebijakan yang ramah investasi, dan berbagai paket stimulus untuk menggenjot pertumbuhan pembangunan sektor properti dan infrastruktur.

Menurut riset India Brand Equity Foundation (IBEF) yang mengutip data Knight Frank, pertumbuhan investasi asing langsung (foreign direct investment atau FDI) pun terjadi sangat pesat. Jumlah perusahaan asing yang mengembangkan properti di India juga terus meningkat.

Hasilnya, pengembangan sektor properti bersama infrastruktur dan fasilitas perkotaan mengumpulkan total FDI senilai 23,58 miliar dollar AS sepanjang periode April 2000-Juni 2014.

Para raksasa

Kenaikan permintaan di subsektor perkantoran, dan perumahan, menstimulasi tingginya pertumbuhan sektor properti dalam beberapa kali kesempatan. Sejumlah investasi besar dari perusahaan kelas berat memberi dinamika baru bagi pasar properti India.

Sebut saja pengelolaan Dana Piramal yang menawarkan REITs untuk apartemen senilai 57,86 juta dollar AS. Kemudian Blackstone Group yang menambah investasi di proyek perumahan senilai 165.320.000 dollar AS, menyusul kesuksesan proyek Chennai dan Bangalore.

Selanjutnya, pembelian saham mayoritas Express Tower oleh Blackstone dan Panchshil Realty sebesar 143.830.000 dollar AS.

Tak kalah menghebohkan adalah rencana Donald Trump memperluas perusahaannya, melalui dua proyek apartemen ultra-premium. Kedua proyek tersebut akan dimiliki, dikembangkan dan dipromosikan oleh pemain lokal.

Menyusul Brookfield Property yang berbasis di Kanada. Perusahaan ini telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Candor Investment, anak perusahaan Unitech Corporate Park (UCP), sekitar 330.660.000 dollar AS.

Inisiatif pemerintah

Realisasi FDI yang supercepat tersebut tak lepas dari inisiasi pemerintah. Mereka mendukungnya melalui sejumlah langkah-langkah untuk memacu sektor properti. Mencakup alokasi dana sejumlah 1,116 miliar dollar AS untuk pengembangan 100 kota pintar (smart cities). 

Mereka juga mengurangi dimensi proyek untuk memenuhi syarat FDI dari sebelumnya 50.000 meter persegi menjadi 20.000 meter persegi, dan pemberlakuan batas minimum investasi untuk PMA menjadi 5 juta dollar AS.

Pembentukan sebuah komite untuk memperlancar prosedur persetujuan proyek properti (SAPREP) oleh Kementerian Perumahan & Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (MHUPA). Tugas mereka adalah merampingkan proses mencari izin untuk proyek-proyek properti.

Pemerintah negara bagian juga telah mengambil berbagai langkah untuk memfasilitasi pertumbuhan sektor ini. Misalnya, pemerintah Punjab yang mengusulkan untuk membebaskan warga yang memiliki rumah dengan luas hingga 125 meter persegi dari kewajiban membayar retribusi dan mengurangi ketergantungan pembayaran pajak dari tarif kolektor.

Masa depan

Sektor properti India telah bertransformasi menjadi sektor favorit untuk investasi internasional. Pada tahun-tahun mendatang, segmen perumahan maupun properti komersial dan industri diatur untuk pertumbuhan utama.

Pembebasan pajak semen dan baja juga akan diberlakukan untuk menurunkan biaya proyek dan perluasan subsidi bunga pinjaman akan meningkatkan minat pengembang di segmen ini.

Selain itu, langkah-langkah seperti meningkatkan pajak batas bunga pemotongan pinjaman rumah akan memberikan motivasi yang diperlukan untuk konsumen dalam mendorong aktivitas membeli dan menghidupkan kembali permintaan di segmen perumahan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber IBEF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com