Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjarmasin Kekurangan Pusat Belanja

Kompas.com - 01/10/2014, 06:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Ketersediaan pasokan pusat belanja di Banjarmasin tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar (lack of supply). Dengan densitas populasi 625.481 jiwa, ibu kota Kalimantan Selatan ini masih membutuhkan dua sampai tiga mal lagi.

Direktur Ciputra Group, Sugwantono Tanto, mengutarakan hal tersebut terkait kondisi pasar ritel Banjarmasin kepada Kompas.com, Selasa (30/0/2014).

"Banjarmasin kekurangan pusat belanja. Meskipun penduduk kotanya hanya sekitar 600.000 ribuan, namun banyak masyarakat di wilayah hinterland macam Tanah Laut, Barito Kuala, atau bahkan Banjarbaru dan Martapura yang mendatangi kota ini untuk mencari barang-barang yang mereka butuhkan. Mal yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan itu," papar Sugwantono.

Hal senada dikemukakan CEO Govindo Group, Dicky Gunawan. Menurut dia, tingkat permintaan mal semakin menguat seiring ekspansi bisnis para peritel. Hanya, sayangnya, ketersediaannya terbatas. Kalau pun ada, tidak termasuk dalam kategori pusat belanja representatif yang dibutuhkan para peritel.

"Permintaan tidak hanya datang dari masyarakat, melainkan juga para peritel. Mereka mencari ruang-ruang baru untuk mendukung ekspansi bisnisnya. Itulah mengapa kami membangun Duta Mall Tahap II," ujar Dicky.

Govindo Group, saat ini tengah membangun Duta Mall Tahap II seluas 120.000 meter persegi. Ini adalah kelanjutan pembangunan yang dilakukan secara organik dari portofolio sebelumnya, Duta Mall. Tingkat okupansi pusat belanja ini mencapai 100 persen yang diisi peritel kelas menengah lokal dan nasional.

"Duta Mall Tahap II dijadwalkan rampung konstruksinya awal 2016 mendatang. Untuk membangun mal ini, kami mengalokasikan dana sekitar Rp 400 miliar," kata Dicky.

Sementara Ciputra Group akan membesut pusat belanja perdananya melalui proyek Mal Ciputra Banjarmasin seluas 80.000 meter persegi. Realisasi konstruksi dilakukan awal 2015. Mundurnya waktu pembangunan yang harusnya dilakukan tahun ini, disebabkan oleh pergantian desain karena perubahan pasar yang dinamis.

"Saat ini sudah mencapai tahap development drawing. Kami menyesuaikan dengan perubahan market yang terjadi sangat dinamis. Juga untuk menciptakan diferensiasi dibanding mal lainnya," tambah Sugwantono.

Sugwantono menargetkan, Mal Ciputra Banjarmasin yang masih merupakan nama sementara, beroperasi dua tahun setelah ground breaking awal 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau