KOMPAS.com - Keberadaan lahan kosong di sebuah lingkungan bisa menurunkan kualitas hidup di daerah tersebut. Seperti dikutip Fastcoexist.com, lahan kosong memberikan citra bahwa suatu daerah sudah ditinggalkan dan ini membawa hal buruk bagi lingkungan di sekitarnya.
Hal yang sama terjadi di Bangor, Irlandia Utara. Sebuah lahan berukuran cukup luas di tepi laut di Bangor sudah dibiarkan kosong selama lebih dari satu dekade.
Pemerintah setempat sadar betul hal negatif yang bisa dihasilkan dari keberadaan lahan kosong. Karena itu, pemerintahnya memutuskan mengubah lahan menjadi sebuah koloni seniman dan taman. Kini, tempat tersebut berisi enam rumah-rumah temporer (disebut dengan pod) yang dibangun dari trailer pengiriman barang. Enam rumah tersebut cukup untuk menampung 12 seniman.
Simak video proses pembuatannya yang diunggah dalam Vimeo.
Memang, meski lahan kosong di Bangor ini bersifat sementara, sejauh ini terbukti relatif efektif dalam mengubah tampilan dan nuansa kota. Lahan kosong tak lagi menjadi momok. Langkah pemerintah Bangor pun diapresiasi oleh warganya.
Salah satu anggota Dewan Kota setempat, Paula Quinn, mengatakan bahwa proyek ini bertujuan menghentikan perluasan daerah kumuh di Bangor, terutama daerah pinggir laut. Titik fokal kegiatan ini juga berpusat untuk menyediakan kemungkinan penyelenggaraan acara-acara seni dan pertunjukkan. Hal ini penting bagi Bagor. Pada 1960-an, kota tersebut merupakan salah satu tujuan wisata.
Sayangnya, para turis berhenti mengunjunginya dan memilih kota-kota bersuhu lebih hangat. Hingga 20 tahun mencoba mengembangkan kota pinggir lautnya, kota ini akhirnya mengurungkan niat karena dana tidak kunjung turun.
Kini, penduduk setempat bisa mengunjugi pod dan taman selama 24 jam sehari. Sayangnya, penduduk sekitar hanya bisa mengunjunginya hingga pertengahan 2015.
"Masyarakat sudah merasa para seniman dekat di hati mereka. Beberapa seniman menjalankan bengkel kerja di dalam pod mereka. Proyek ini membuka banyak kesempatan bagi seniman dan komunitas," ujar Quinn.
Sumber: www.fastcoexist.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.