Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Kompas.com - 25/04/2024, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menyarankan untuk menuangkan air mendidih ke saluran wastafel yang sedang tersumbat.

Tentu saja, melakukan hal ini sekali atau dua kali tidak akan menimbulkan kerugian apa pun bagi wastafel di rumah Anda. 

Namun haruskah hal ini dijadikan kebiasaan rutin setiap kali saluran pembuangan wastafel di rumah Anda tersumbat?

Baca juga: Ini Tiga Alasan Mengapa Anda Harus Punya Wastafel Batu Alam

Jawabannya sangat tergantung pada jenis pipa air yang dipasang di bawah saluran pembuangan dapur Anda.

Pipa tembaga, besi, dan baja galvanis mungkin dapat menahan suhu air yang tinggi, namun bahan seperti PVC, Pex, dan CPVC akan menunjukkan tanda-tanda kerusakan seiring berjalannya waktu. 

Karena sebagian besar rumah saat ini memiliki pipa PVC yang dipasang menjadi saluran pembuangan wastafel, sebaiknya tidak menggunakan air mendidih untuk membersihkan saluran pembuangan yang tersumbat.

Ketika Anda sering menuang air panas ke dalam pipa PVC maka itu akan melunakkan atau melelehkan sambungan yang biasanya direkatkan dengan lem.

Seiring waktu, pipa air tersebut akan rusak dan bocor sehingga memerlukan perbaikan atau penggantian segera.

Anda juga harus mempertimbangkan jenis wastafel dapur tempat akan menuangkan air panas. Misalnya, wastafel dapur berbahan porselen, mungkin akan retak karena panas.

Baca juga: Ingat! Jangan Letakkan 5 Benda Ini Di Bawah Wastafel

Menuangkan air mendidih ke saluran pembuangan wastafel juga bisa menyebabkan minyak dan kotoran berpindah lebih dalam ke saluran pembuangan dan menempel pada sisi-sisinya, sehingga sulit dibersihkan.

Akibatnya, akan terjadi penyumbatan yang lebih besar dan membandel sehingga butuh bantuan tukang profesional untuk memperbaikinya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com