Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendali Banjir Yogyakarta International Airport Selesai 2023

Kompas.com - 05/02/2021, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan, konstruksi pengendali banjir Yogyakarta International Airport (YIA) tuntas dalam dua tahun atau tahun 2023 mendatang.

"Agar dapat segera mengendalikan banjir YIA. Dua tahun harus selesai," tegas Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (5/2/2021).

Target tersebut ditetapkan menyusul perubahan iklim, pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi bisa mengakibatkan banjir.

Baca juga: Setelah Diresmikan, Underpass YIA Akan Dijaga Petugas

Dalam mengurangi risiko banjir YIA, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air membangun sejumlah prasarana pengendali banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang.

Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan atau normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase, sodetan, kolam retensi, rumah pompa, penampung air sepanjang sungai (long-storage), serta bangunan jetty di muara Bogowonto.

Pembangunan pengendali banjir YIA dibagi menjadi empat paket pekerjaan.

Paket pertama adalah pembangunan pengaman Muara Sungai Bogowonto sisi barat yang dilaksanakan kontraktor PT Bumi Karsa dan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan skema kerja sama operasi (KSO) senilai Rp 389,9 miliar.

Paket kedua yaitu pembangunan pengaman Muara Sungai Bogowonto sisi timur yang dilaksanakan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Aneka Dharma Persada dengan skema KSO sebesar Rp 375,5 miliar.

Baca juga: Berpotensi Likuefaksi, Jalan di Bandara YIA Dibangun dengan Metode Dynamic Compaction

Selanjutnya paket ketiga yakni pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Bogowonto yang dilaksanakan kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 327,4 miliar.

Terakhir yaitu pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Serang yang dilaksanakan PT PP (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 268 miliar.

Resiko banjir YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang.

Terdapat dua langkah penanganan oleh BBWS Serayu Opak yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.

Untuk sistem drainase diantaranya dilakukan peningkatan kapasitas Kali Deres, Kali Carik Barat, sodetan Kali Turi, dan Longstorage Ledeng.

Kemudian untuk pengendalian banjir pada Sungai Bogowonto dan Serang diantaranya dilakukan pengerukan dan pelebaran alur Sungai Jaelantoro, Plumbon, dan Deres. 

Selanjutnya, pelebaran sungai sebagai long-storage, pembangunan kolam retensi Carik Timur dan Macanan, perbaikan pintu air, pemasangan pompa air, revetment, dan pembangunan jalan inspeksi Sungai Bogowonto sepanjang 2 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau