Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2021, 08:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP LBF) Shana Fatina mengatakan konektivitas adalah masalah utama di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, semakin dikenalnya Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Bali Baru di Indonesia justru membuat lokasi ini banyak dikunjungi wisatawan.

"Konektivitas salah satunya masih menjadi masalah di kawasan ini, misalnya fasilitas jalan, shuttle bus, dan lain sebagainya," kata Shana dalam diskusi virtual bertajuk 'Labuan Bajo, New Bright Future Paradise', yang digelar Garuda Infrastructure, Kamis (28/01/221).

Shana menjelaskan selain konektivitas, masalah lainnya adalah minimnya manajemen pengunjung (visitor management) untuk mengatur dan mengelola wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.

Baca juga: Pulau Rinca Bakal Disulap Jadi Jurassic Park

"Banyak orang yang datang ke sini sementara kita belum siap dengan visitor management yang rapi dalam konteks screening capacity dan segala macamnya," jelasnya.

Padahal, peran konektivitas dan visitor management sangat penting untuk mendukung pengembangan KSPN Labuan Bajo.

Kata dia, dengan adanya konektivitas, turis dapat dengan mudah dan nyaman menjangkau area dan spot-spot lokasi wisata yang tersebar di sejumlah titik di kawasan tersebut.

Sementara visitor management bisa membuat pengelolaan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo, termasuk dari sisi jumlah wisatawan yang datang, dilakukan dengan baik.

Seiring pertumbuhan wisatawan di kawasan Labuan Bajo, otomatis juga akan berdampak pada banyaknya limbah dan sampah yang dihasilkan.

Karena itu, sangat penting dikelola agar kawasan pariwisata ini tidak tercemar dan menjadi sarang sampah dan limbah.

Baca juga: Jurassic Park, Penolakan Warga, dan Upaya Perlindungan Habitat Komodo

"Saya pikir ini akan menjadi fokus kita pertama bagaimana menangani pertumbuhan wisatawan dan masalah limbah yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik," imbuh dia.

Untuk diketahui, Labuan Bajo merupakan salah satu dari lima Bali Baru dengan status 'super prioritas' yang ditetapkan oleh Pemerintah pada 2019.

Untuk memaksimalkan pengembangan KSPN Labuan Bajo, pemerintah membentuk Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) pada 2019, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2018.

Tugas badan ini adalah sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Labuan Bajo dan 10 Kabupaten lainnya di daratan Flores.

"Kami badan otorita itu diamanahkan lahan kelola seluas 400 hektar. Dan semua yang dibangun di kawasan ini termasuk regulasi, izin pembangunan dan investasi itu ke badan otorita," tuntas Shana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau