JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan meningkatkan porsi bisnis non-investasi atau konvensional Tahun 2021.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan, peningkatkan bisnis konvensional diharapkan diperoleh dari proyek-proyek Pemerintah maupun swasta sehingga terjadi keseimbangan dengan bisnis investasi.
"Ini adalah bagian dari strategi pengembangan Waskita ke depan. Kami akan tingkatkan perolehan kontrak baru dari non-investasi terutama mayoritas dari anak-anak usaha," ujar Destiawan menjawab Kompas.com.
Langkah peningkatan bisnis non-investasi ini dimulai dengan divestasi lima ruas jalan tol tahun 2020. Namun, target ini kemungkinan tidak tercapai karena terkendala Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, ruas yang kemungkinan dapat diselesaikan proses divestasinya tahun ini adalah Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Tol Cibitung-Cilincing.
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya Fery Hendriyanto proses divestasi Tol Becakayu akan selesai pada pertengahan November 2020.
"Sementara ruas Tol Cibitung-Cilincing tengah dalam negosiasi tahap akhir dengan calon investor. Mudah-mudahan akhir November atau awal Desember 2020," ungkap Fery.
Baca juga: Mundur dari Jadwal, 3 Ruas Tol Trans Jawa Dilepas Waskita Bulan Juli
Sebelumnya, perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) pelepasan 30 persen kepemilikan Perseroan pada PT Kresna Kusuma Dyandara Marga (KKDM) melalui instrumen reksadana penyertaan terbatas (RDPT) telah ditandatangani.
KKDM merupakan badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengembangkan dan mengelola Tol Becakayu. Dengan PPJB tersebut, Waskita memiliki 99,7 persen saham KKDM.
Sementara tiga ruas lainnya dilepas dengan skema asset swap dengan PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau Taspen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Fery menyebut, divestasi ini bisa dilaksanakan tahun 2021 mendatang karena terkendala masalah perizinan dari Kementerian Keuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.