Lansir Perumahan Linaya, Delution Land dan SVP Incar Rp 50 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis Covid-19 tak menghalangi Delution Land melansir perumahan bertajuk Linaya Community Living, di Ciputat, Tangerang Selatan.

Bersama Satria Vorti Property (SVVP), pengembang ini menawarkan 30 unit hunian dengan harga serentang Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,7 miliar.

Meski Linaya Community Living merupakan properti perdana, namun Delution Land dan SVP  berani melengkapi tiap unitnya dengan furnitur dan perabot rumah tangga senilai Rp 125 juta.

Baca juga: Survei: Jakarta Masih Menjadi Favorit Pencari Rumah

COO Delution Land Angga Sadikit menuturkan, peluncuran properti perdana ini didasari oleh kebutuhan rumah yang tak pernah sepi. 

Terlebih di pasar dengan segmen kalangan menengah, eksekutif, dan profesional muda yang belum memiliki hunian.

"Mereka adalah pembeli rumah pertama atau first time home buyer. Ketika kami membuka unit contoh secara virtual, antusiasme pasar demikian tinggi," ujar Angga dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

Angga menjelaskan, setiap unit Linaya Community Living dirancang di atas tanah seluas 60 meter persegi dan bangunan 95 meter persegi.

Desainnya mengikuti kebutuhan segmen pasar yang dibidik yakni konsep rumah tumbuh dan compact, ramah lingkungan, dan ruang yang fleksibel dan fungsional.

Baca juga: Harga Rumah di Bogor Paling Murah Se-Jabodetabek

Furnitur yang melengkapinya pun didesain dengan mengadopsi kebiasaan kalangan muda yang serba kreatif, multifungsi, dan fleksibel.

"Seperti meja makan lipat, dan meja kerja lipat," imbuh Angga.

Delution Land dan SVP menawarkan kemudahan pembayaran bagi kalangan muda untuk dapat mengakses perumahan ini.

Kemudahan pembayaran tersebut dalam bentuk program pengembalian uang muka atau down payment (DP) tunai.

Perumahan ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti arena bermain, kolam renang, trek jogging, ruang komunitas, dan dek pandang.

Angga menargetkan, penjualan seluruh unit habis pada awal 2021 dengan total nilai Rp 50 miliar.