JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kuartal I-2020 sebesar Rp 4,36 triliun untuk 43.282 rumah.
Dengan demikian, total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga hari ini, Senin (4/5/2020) senilai Rp 48,73 triliun untuk 698.884 rumah.
PPDPP Kementerian PUPR juga mencatat melalui data management control sebanyak 170.782 pengguna terdaftar sebagai calon debitur aplikasi SiKasep.
Rinciannya, 55.702 pengguna dinyatakan lolos subsidi checking dan 54.226 pengguna sedang dalam tahap verifikasi oleh bank pelaksana.
Baca juga: BTN Catat Penyaluran Subsidi FLPP Tertinggi Rp 2,81 Triliun
Adapun, 8.782 lokasi perumahan dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan tercantum pada aplikasi SiKasep.
PPDPP Kementerian PUPR pun telah bekerja sama dengan 37 bank pelaksana yang terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah pada aplikasi SiKasep.
Sebanyak 5 bank menjadi bank penyalur dana FLPP tertinggi, yakni Bank BTN, BNI, BTN Syariah, BRI, Bank Jawa Barat dan Banten (BJB), serta Artha Graha.
"Melalui FLPP, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diharapkan dapat membeli rumah pertamanya," ungkap Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Angsuran yang dibebankan kepada MBR berupa suku bunga tetap dalam jangka waktu hingga 20 tahun.
Keunggulan program FLPP ini juga diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi perbankan dalam melakukan penurunan suku bunga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.