BAA, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya menikmati akses jalan yang dibangun oleh Pemerintah Pusat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, telah menuntaskan pembangunan jalan long segment sepanjang 56,71 kilometer, mulai dari Baa (Ibu Kota Kabupaten Rote Ndao) hingga Papela, Kecamatan Rote Timur.
Kris Saek, warga Desa Sonimanu, Kecamatan Pantai Baru, Rote Ndao, mengaku jalan yang telah dibangun ini sangat menolong warga saat menggunakan kendaraan bermotor.
"Dibandingkan dengan dulu, sekarang jalannya lebih bagus dan badan jalan juga semakin lebar. Pada saat kita melintasi jalan ini terasa nyaman," ucap Kris kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
Kris pun berterima kasih terhadap pemerintah pusat yang sudah membantu membenahi jalan raya di wilayah mereka.
Baca juga: Tokoh Adat Kupang Minta Pembangunan Jalan Perbatasan Dilanjutkan
Kris berharap, pemerintah pusat melanjutkan pembangunan jalan hingga Papela, Rote Timur dan Pantai Baru khususnya bagian selatan, yang sebagian jalannya belum diaspal sama sekali.
Hal senada juga disampaikan Pace Run dan Olga Tulai. Keduanya meminta Kementerian PUPR dan BPJN X Kupang bisa melanjutkan pembangunan jalan dengan ukuran badan jalan yang sama.
"Memang jalannya sudah diaspal dan mulus. Tapi jalan ini pun hanya beberapa kilometer saja yang badan jalannya lebar (ukuran lebar jalan 11 meter), sehingga kami minta perpanjang lagi akses jalan dengan ukuran yang sama lebar," ujar Pace yang diamini Olga.
"Kami warga paling selatan di Indonesia sudah puas dengan kondisi jalan ini, namun ada beberapa titik jalan yang mesti diperbaiki karena sering tergenang air, khususnya yang berada di dekat sawah milik warga, di Desa Edalode, Kecamatan Pantai Baru," ujar Pace.
PPK 3.4 Pulau Rote-Pulau Sabu, Desber YA Benu, mengatakan, Preservasi Rehabilitas Jalan Baa-Pantai Baru-Papela sejauh 56,71 kilometer sudah beraspal hotmix.
Jalan long segmen itu lanjut Benu, mulai dikerjakan sejak Tahun 2017 lalu, dengan dana Rp 38.836.500.000.
Pada tahun 2018, pemerintah menganggarkan dana Rp 21.154.818.000 dan Tahun 2019 sebesar Rp 11.914.739.000 untuk menuntaskan jalan itu.
"Kami berterima kasih kepada Pak Menteri PUPR, Pak Kabalai X Kupang dan Bapak Farry Francis sebagai Ketua Komisi V yang memperjuangkan program Infrastruktur di Pulau terselatan Indonesia ini," ucapnya.
Baca juga: Jalan Perbatasan di NTT Sudah Beraspal Sepenuhnya
Benu menjelaskan, dalam pelaksanaan pekerjaan long segment di Pulau Rote, ke depan pihaknya mengharapkan lebih ditingkatkan dengan penanganan rekonstruksi Jalan.