Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghirup Oksigen dari 5 Bangunan Berkonsep Hijau

Kompas.com - 27/08/2018, 22:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangunan dengan rimbun pepohonan bukan merupakan hal baru pada masa ini. Mengintegrasikan tanaman ke dalam desain suatu bangunan sedang menjadi tren, bahkan diprediksi menjadi model bangunan pada masa mendatang.

Dengan mengintegrasikan tanaman ke dalam rancangan bangunan, memberikan banyak manfaat. Seperti menghasilkan oksigen segar, mengurangi polusi dan juga memberikan pengaruh dalam mendinginkan suhu lingkungan.

Beberapa bangunan di bawah ini bahkan sukses menggabungkan taman bahkan kebun, bahkan sukses menciptakan ekosistem buatan ke dalam rancangannya. 

Willis Faber and Dumas Headquarters

Bangunan ini merupakan contoh bangunan perintis yang mulai menerapkan standar hemat energi yang kini marak digunakan pada gedung-gedung modern.www.arch2o.com Bangunan ini merupakan contoh bangunan perintis yang mulai menerapkan standar hemat energi yang kini marak digunakan pada gedung-gedung modern.
Willis Faber and Dumas Headquarters atau Willis Building di Ipswich, Inggris, merupakan bangunan pertama yang mengintegrasikan konsep tanaman di dalam bangunan. Dibangun pada tahun 1975, gedung ini dirancang oleh Sir Norman Foster.

Bangunan ini merupakan contoh bangunan perintis yang mulai menerapkan standar hemat energi yang kini marak digunakan pada gedung-gedung modern.

Atap rumput juga dipenuhi dengan rumput sehingga mampu menangkal panas.

Menyadari inovasi ini, selama bertahun-tahun Willis Building telah menerima penghargaan sebagai bangunan ramah energi.

ACROS

Dibuka pada tahun 1995, bangunan ini menjadi pusat kebudayaan di pusat kota Fukuoka, Jepang.www.greenroofs.com Dibuka pada tahun 1995, bangunan ini menjadi pusat kebudayaan di pusat kota Fukuoka, Jepang.
Asian Crossroads Over the Sea (ACROS) Fukuoka Prefectural International Hall merupakan contoh terbaik dari integrasi tanaman ke dalam bangunan.

Dibuka pada tahun 1995, bangunan ini menjadi pusat kebudayaan di pusat kota Fukuoka, Jepang.

Bangunan 14 lantai ini dirancang oleh Emilio Ambasz. Bagian atap bangunan dirancang secara berundak dan memiliki kebun yang diisi oleh berbagai jenis tanaman.

Bangunan ini menampung lahan hijau dengan luas 100.000 meter persegi di 15 teras bangunan. Kebun ini terdiri dari 50.000 tanaman dari 120 spesies yang berbeda.

ACROS Fukuoka merupakan salah satu solusi masalah perkotaan dengan memanfaatkan setiap lahan yang tersedia sebagai ruang terbuka.

Parkroyal on Pickering

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau