Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Juni, Jembatan Kalikuto Bisa Dilintasi Pemudik

Kompas.com - 01/06/2018, 14:30 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus mengerjakan pembangunan Jembatan Kalikuto di Jawa Tengah. Jembatan ini terletak di antara dua kabupaten, di sebelah baratnya Kabupaten Kendal dan di sebelah timurnya Kabupaten Batang. 

Menurut Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang Arie Irianto, rencananya jembatan itu akan dibuka secara fungsional pada H-2 Lebaran tahun ini. Namun, kendaraan bisa melewati area sekitar itu pada tanggal 3 Juni.

"Tanggal 3 Juni sudah rapi dan bisa dilalui, berlaku secara fungsional 1 jalur yang terdiri dari 2 lajur," kata Arie Irianto di lokasi proyek Kalikuto, Kamis (31/5/2018).

Baca juga: Kini, Pemudik Tak Perlu Khawatir Antre di Rest Area Tol Palikanci

Selama arus mudik dan balik, pihaknya berencana memberlakukan 2 lajur ke timur dan 2 lajur ke barat.
Nantinya arus lalu lintas dialihkan ke Grinsing. Hal itu sesuai saran dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

"Lalu masuk ke arteri dari Pejagan ke Semarang, masuk ke ramp 5 Simpang Susun Weleri," ujar Arie.

Dia menambahkan, jalan sepanjang 58 kilometer untuk jalur mudik atau jalur A sudah rigid, dengan kata lain bisa dibilang sudah sempurna. Namun, ada yang masih berupa lean concrete.

Sementara itu, mengenai masalah pembebasan lahan, Arie mengaku sudah terselesaikan sekitar 90,8 persen.

"Kalaupun ada masalah, itu mengenai pembebasan tanah wakaf, makam, dan bangunan lain," ucap Arie.

Namun begitu, pihaknya optimistis bisa menyelesaikan masalah itu.

Arie menjelaskan, panjang bagian utama Jembatan Kalikuto yaitu 100 meter. Sedangkan dua jembatan di sampingnya masing-masing 30 meter. Jadi totalnya 160 meter. Saat ini konstruksinya sudah mencapai 83 persen.

Untuk bahannya sebagian dibuat dari Perancis, tetapi insinyurnya adalah orang Indonesia.
Jembatan ini dibuat sebagai ikon Kabupajen Batang dan Kendal atas permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pemasangan setiap bagiannya dilakukan secara bertahap mulai dari segmen 1 dan seterusnya.
Ini merupakan jembatan pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, yang pembangunannya dilakukan dengan cara ini.

Sebelumnya ada jembatan yang dibangun dengan teknik yang hampir sama di Papua. Namun, hanya Jembatan Kalikuto yang perakitannya dilakukan di lapangan dengan berbagai kerumitan. Maka dari itu, perhitungannya tidak boleh meleset, dengan kata lain zero tolerance.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Infografik Top up E-Toll

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau