JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak arus mudik di Tol Pejagan-Pemalang diprediksi akan terjadi pada H-5 lebaran atau 10 Juni 2018.
Saat puncaknya, jalan tol yang dikelola anak usaha PT Waskita Toll Road, PT Pejagan Pemalang Toll Road itu, diperkirakan bakal dilewati sekitar 85.000 kendaraan.
Direktur Operasi Waskita Toll Road Mokhamad Sadali mengaku, telah menyiapkan strategi untuk mengatasi kemacetan yang akan terjadi.
Baca juga: Kini, Pemudik Tak Perlu Khawatir Antre di Rest Area Tol Palikanci
"Kita sudah siapkan pintu dari delapan menjadi 13. Gardu di Pejagan kita tambah," kata Sadali di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Dari pengalaman tahun lalu, ia mengatakan, volume kendaraan yang melintasi Tol Pejagan-Pemalang cenderung turun setelah melewati Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Penurunan itu bahkan mencapai 49 persen atau hanya menyisakan sekitar 51 persen yang melintasi Tol Pejagan-Pemalang.
Untuk tahun ini, ia memprediksi, penurunan kendaraan hanya sekitar 40 persen lantaran kondisi Seksi 3 dan 4 (Brebes Timur-Pemalang) yang sudah cukup baik untuk dilintasi pemudik.
"Tapi itu belum ditarifkan. Kalau yang beredar di WA itu kan Rp 57.000 Pejagan-Pemalang, kita enggak, tetap Rp 20.000," kata dia.
Bahkan, pada hari tertentu yakni 13-14 Juni dan 18-19 Juni, ada diskon 10 persen yang diberikan kepada pengguna jalan tol. Imbasnya, tarif yang berlaku pada saat itu hanya Rp 18.000.