Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raksasa-raksasa Swasta di Jalan Tol

Kompas.com - 23/02/2018, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemegang konsesi atau pengusahaan jalan tol tidak didominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Nyatanya, terdapat lima perusahaan swasta yang terlibat dalam pengelolaan jalan tol baik yang masih dibangun atau yang sudah beroperasi.

Dari sejumlah jalan tol milik swasta yang tengah dalam pembangunan ini, sebagian terkena moratorium pemerintah.

Hal ini menyusul akibat maraknya insiden infrastruktur yang roboh saat pekerjaan tengah berlangsung.

Baca juga : 32 Proyek Tol dan 4 Kereta Layang Terkena Dampak Moratorium

Berikut lima perusahaan swasta yang diketahui memegang konsesi jalan tol.

1. PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)

Dikutip dari Kontan, CMNP merupakan perusahaan swasta yang membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok-Jembatan Tiga/Pluit sepanjang 34 kilometer.

Saat ini, CMNP menggarap tiga proyek jalan tol yang masih dalam tahap konstruksi.

Pertama, ruas Tol Depok-Antasari sepanjang 100 kilometer. Tol ini masuk dalam daftar yang dihentikan sementara pembangunannya.

Proyek jalan tol Depok - Antasari (Desari) di Depok, Jawa Barat, , Sabtu (1/11/2017). Tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di Tol Jagorawi serta jalur utama TB Simatupang dan Lenteng Agung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
KRISTIANTO PURNOMO Proyek jalan tol Depok - Antasari (Desari) di Depok, Jawa Barat, , Sabtu (1/11/2017). Tol ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di Tol Jagorawi serta jalur utama TB Simatupang dan Lenteng Agung. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Terlepas dari itu, tol ini juga sempat mengalami insiden roboh pada bagian simpan susun.

Baca juga : Ini Kronologi Robohnya Simpang Susun Tol Depok-Antasari

Adapun pengerjaan tahap I Andara-Brigief ini menelan dana sekitar Rp 3,14 triliun, yang bersumber dari pinjaman bank.

Proyek Pembangunan JalanTol Depok-Antasari Paket 1 ruas Antasari- Brigif/Cinere meliputi pekerjaan konstruksi Simpang Susun Antasari dan konstruksi badan jalan tol sepanjang 5,8 kilometer yang ditargetkan selesai akhir April 2018.

Selain CMPN, konsorsium bernama PT Citra Waspphutowa di proyek ini, ada Waskita Toll Road dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

Proyek Jalan Tol Depok-Antasari Paket 1 merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan Penyedia Jasa Konstruksi PT Girder Indonesia.

Sementara penyedia jasa konsultan pengawas dilakukan perusahaan kerjasama operasi Multi Phi Beta-Virama Karya–Indotek Konsultan Utama.

Untuk penyedia jasa konsultan pengendali mutu independen dilakukan PT Sarana Multi Daya.

Tol Soreang-Pasir Koja.Tribunnews Tol Soreang-Pasir Koja.
Kedua, ruas Tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 32 kilometer. Di proyek ini, CMNP bersama anggota konsorsium Jasa Sarana dan Wijaya Karya mengeluarkan modal Rp 1,4 triliun.

PT Jasa Sarana (BUMD milik Pemprov Jawa Barat) bersama konsorsium PT Wijaya Karya (persero) Tbk dan CMNP diketahui memenangi tender pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) senilai Rp 1,79 triliun.

Baca juga : Dinyatakan Laik Fungsi, Tol Soroja Diresmikan Presiden Siang Ini

Untuk modal pembangunannya sendiri, 30 persen dari perusahaan dan 70 persen dari perbankan salah satunya dari Bank Jabar Banten.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau