MMS didirikan pada tanggal 4 Oktober 1989 di Jakarta dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April 1990.
Jalan Tol Tangerang-Merak menghubungkan Barat Tangerang dan Merak, sebelah barat Pulau Jawa. Pada tahun 2005, PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 34 persen saham PT MMS.
Selain Tamer, Astra juga mengelola Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer melalui PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI).
MHI bergabung dengan kelompok ASTRA Infra pada Agustus 2011. Sebagai bagian dari jalan Tol Trans-Jawa, MHI memegang peranan penting sebagai sebuah hubungan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jalan tol ini telah beroperasi secara bertahap.
Bagian panjang 14,7 kilometer mulai beroperasi pada Oktober 2014, diikuti 5 kilometer seksi 3 yang beroperasi pada November 2016.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 19,9 kilometer baru beroperasi pada September 2017 dan seksi 4 sepanjang 0,9 kilometer akan beroperasi bersamaan dengan Solo-Kertosono.
Secara total, jalan tol Jombang-Mojokerto memiliki 3 gerbang tol, yaitu gerbang tol Jombang (di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur), gerbang Bandar Bandar Raya (di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang) dan gerbang tol Mojokerto Barat (di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur).
Kemudian, Astra Infra Toll Road juga mendirikan konsorsium bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yaitu PT Marga Trans Nusantara (MTN) dengan kepemilikan masing-masing 40 persen dan 60 persen.
Selanjutnya, Astra mengakuisisi 40 persen saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), yang mayoritas dimiliki oleh Jasa Marga.
TMJ adalah pemegang konsesi Tol Semarang Solo 72,6 kilometer, bagian dari jaringan jalan tol Trans-Jawa yang menghubungkan dua kota terbesar di Jawa Tengah. Tol ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada 2019.
Tiga ruas pertama jalan tol yang telah beroperasi adalah Semarang-Ungaran sepanjang 10,8 kilometer, Ungaran-Bawen 11,9 kilometer dan Bawen-Salatiga 17,3 kilometer.
Sedangkan bagian keempat dari Salatiga ke Boyolali 24,1 kilometer dan bagian kelima dari Boyolali ke Solo 7,7 kilometer sedang dalam tahap pembangunan.
Sementara itu, pada April 2016, konsorsium Sinar Mas, PT Astra Tol Nusantara, PT Transindo Karya Investama dan PT Sinar Usaha Mahitala yaitu PT Trans Bumi Serbaraja memenangi tender untuk Tol Serpong-Balaraja.
Dimiliki Astra 25 persen, PT Trans Bumi Serbaraja menandatangani perjanjian konsesi jalan tol pada 9 Juni.
Baca juga : Konsorsium Tiga Perusahaan Siap Bangun Tol Serpong-Balaraja
Jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 39,8 kilometer ini terdiri dari tiga seksi. Seksi 1 adalah BSD-Legok 9,3 kilomter, Seksi 2 Legok-Curug 10,7 kilometer, Seksi 3 Curug-Balaraja 19,8 kilometer.
Jalan tol tersebut rencananya akan beroperasi secara bertahap, dengan Seksi 1 akan beroperasi pada 2019.
PT Lintas Marga Sedaya adalah pemegang konsesi jalan tol yang telah beroperasi sejak Juni 2015 tersebut.
Tol ini sendiri, terdiri dari 6 bagian yaitu Cikopo-Kalijati 27,05 kilometer, Kalijati-Subang 11,2 kilometer, Subang-Cikedung 28,7 kilometer, Cikedung-Kertajati 18,9 kilometer, Kertajati-Sumberjaya 18,9 kilometer, dan Sumberjaya-Palimanan 14,05 kilometer.