JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu pusat pertumbuhan bisnis di Jakarta Selatan, kawasan TB Simatupang memiliki potensi yang kuat untuk pengembangan sejumlah proyek multifungsi, seperti hunian jangkung dan perkantoran komersial.
Kendati belum sebeken pusat bisnis atau central business district (CBD) Sudirman dan Kuningan, namun tidak sedikit pengembang kakap yang mengincar tempat ini sebagai wilayah ekspansi mereka.
Infrastruktur yang memadai bisa dibilang menjadi salah satu faktor kawasan ini cukup diminati. Bayangkan saja, selain ada jalur Jakarta Outer Ring Road (JORR), juga ada proyek Tol Depok-Antasari (Desari) yang akan segera diresmikan pada April mendatang untuk Seksi 1 Antasari-Brigif/Cinere.
Di samping itu ada pula proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan jalur Lebak Bulus hingga Bundara Hotel Indonesia yang juga akan rampung dalam waktu dekat.
Tak heran pula bila pasokan perkantoran dan apartemen pun cukup banyak. Seperti South Quarter yang berlokasi di kawasan segitiga TB Simatupang. Gedung perkantoran yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk ini memiliki kinerja yang cukup positif.
Menara pertama yang berstatus strata telah terjual 100 persen. Sementara, dua menara selanjutnya yaitu B dan C, tingkat okupansinya masing-masing 100 persen dan 60 persen.
"Kami tidak targetkan harus 100 persen, karena pasar perkantoran sekarang sangat menantang. Untungnya, gedung Intiland masih diminati," ujar Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi beberapa waktu lalu.
Di sisi apartemen, ada Southgate TB Simatupang yang dikembangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Apartemen yang menyasar kelas menengah atas ini ditawarkan mulai dari Rp 1,2 miliar untuk tipe satu kamar hingga Rp 3,5 miliar untuk tipe dua kamar.
"Untuk sementara kita kembangkan dua menara apartemen setinggi 27 lantai. Kami juga ada pengembangan lain tapi ini untuk yang terakhir ini adalah untuk jangka panjang," kata Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya di Jakarta, Selasa (13/2/2018) lalu.
BSDE pun harus bersiap untuk berhadapan dengan PT Pakuwon Jati Tbk yang juga tengah menyiapkan proyek apartemen kelas menengah atas baru di koridor ini.
"Tahap pertama akan bangun 1-2 menara dulu. Kami pasti pecah pembangunannya jadi 2-3 tahap," ujar Direktur Pakuwon Jati Ivy Wong pertengahan tahun lalu.
Apartemen ini akan dibanderol seharga Rp 2 miliar per unitnya, dalam satu menara terdapat sekitar 400 unit.
Ketat