Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Karyawan MRT Singapura Kena PHK, Kok Bisa?

Kompas.com - 28/11/2017, 15:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Masih ingat dengan peristiwa banjirnya terowongan mass rapid transit (MRT) Singapura yang membuat layanan lumpuh 20 jam? Inilah babak baru kasus tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (7/10/2017) sore, terjadi tragedi mengenaskan pada MRT Singapura.

Sebuah kerusakan pada sistem pemompaan menyebabkan genangan air di jalur bawah tanah antara stasiun Bishan dan Braddell kala itu. Hujan deras memang sempat mengguyur Singapura pada waktu tersebut.

Kondisi banjirnya terowongan membuat layanan MRT Singapura jurusan north-south line (NSL) stop beroperasi. Kereta tak dapat melintasi stasiun Ang Mo Kio hingga Newton di kedua arahnya selama lebih kurang 20 jam.

Baca juga: Terowongan Banjir, MRT Singapura Lumpuh 20 Jam

Sebulan berlalu pasca tragedi tersebut, SMRT selaku operator MRT Singapura dilaporkan telah memberhentikan delapan orang karyawan terkait insiden banjir terowongan Bishan.

Mengutip Channel News Asia, Senin (27/11/2017), terdapat sedikitnya 13 karyawan yang mesti bertanggung jawab atas kejadian yang mencoreng citra MRT Singapura itu.

Temuan itu merupakan hasil penyelidikan internal yang dilakukan terhadap staf bagian perawatan pompa Bishan-Braddell.

Pasukan dari Singapore Civil Defence Force terlihat membersihkan genangan banjir terowongan yang melumpuhkan MRT Singapura, Sabtu (7/10/2017)Singapore Civil Defence Force Pasukan dari Singapore Civil Defence Force terlihat membersihkan genangan banjir terowongan yang melumpuhkan MRT Singapura, Sabtu (7/10/2017)
Dari jumlah tersebut, 1 eksekutif senior, 2 manajer, dan 5 staf teknis dipecat. Mereka diketahui melakukan pemalsuan terhadap catatan pemeliharaan pompa serta lalai memastikan pemeliharaan pompa dilakukan selama periode tersebut.

"Karena mereka tidak lagi bersama perusahaan, SMRT berhak melakukan tindakan hukum terhadap mereka," demikian pernyataan resmi SMRT.

Baca juga: Pasca Layanan Lumpuh 20 Jam, Petinggi MRT Singapura Dicopot

"Belajar dari kejadian ini, SMRT telah memperkuat proses perawatan dan pengawasan,” imbuh SMRT.

Sekretaris Eksekutif Serikat Pekerja Transportasi Nasional (NTWU) Melvin Yong mengatakan, pihaknya mendukung langkah pemberhentian yang dilakukan SMRT.

"Sebagai tugas kami, NTWU segera menghubungi para pekerja yang terkena dampak," ujar Melvin.

"Kami akan membantu mereka mencari pekerjaan alternatif dan bila perlu, memberikan bantuan keuangan,” tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau