Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Situasi Kereta Saat MRT Singapura Bertabrakan?

Kompas.com - 15/11/2017, 21:30 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Rabu (15/11/2017) bisa jadi hari yang akan sulit dilupakan oleh penumpang mass rapid transit (MRT) Singapura jurusan Timur-Barat. Sebuah tabrakan dahsyat antarkereta menyebabkan para penumpangnya luka-luka.

Adapun kejadian itu berlangsung di stasiun Joo Koon sekitar pukul 08.00 waktu Singapura.

Baca juga: Setelah 24 Tahun, Hari Ini MRT Singapura Kembali Tabrakan

Lantas, seperti apakah suasana dalam kereta saat tabrakan berlangsung?

Seorang penumpang berkenan membagi kisahnya, sebagaimana dilansir Channel News Asia.

"Dampaknya sangat besar…dan semua orang terbang," demikian tutur seorang penumpang wanita yang berada di dalam kereta yang terlibat kecelakaan.

Wanita itu, yang meminta tetap ditulis anonim, mengatakan bahwa ia naik kereta di stasiun Choa Chu Kang pada pukul 07.30 dan perjalanannya relatif mulus sampai stasiun Boon Lay.

Sekitar pukul 08.20, kereta berhenti di stasiun Joo Koon dan terdapat pengumuman yang mengatakan bahwa terjadi gangguan dalam perjalana. Namun, sekitar lima menit kemudian, kereta tiba-tiba bergerak dan menghantam kereta di depannya.

Baca juga: Ini Kronologi Lengkap Tabrakan MRT Singapura Rabu Pagi

"Kereta cukup sesak dan saat kereta bertabrakan, semua orang terbang,” tuturnya lagi dengan pengulangan kata “terbang”.

"Seorang wanita muda jatuh ke tubuhku dan lutut kiriku menyentuh lantai kereta dengan keras," imbuh wanita itu.

Lokasi kejadian tabrakan MRT Singapura, Kamis (15/11/2017)Straits Times Lokasi kejadian tabrakan MRT Singapura, Kamis (15/11/2017)
Dia menambahkan, penumpang lainnya juga ikut terguncang. Bahkan, ada satu wanita di dekatnya merasa pusing sehingga membuat seorang penumpang lain memberikan minyak angin.

Setelah tabrakan berlangsung, penumpang wanita tersebut menuturkan bahwa tidak ada informasi apapun yang diberikan.

Barulah sekitar 10 menit kemudian terdengar pengumuman darurat yang meminta penumpang berpindah ke bagian depan kereta dan keluar melalui pintu pengemudi.

Minim petugas

Setelah seluruh penumpang turun, tidak ada staf operator MRT yang melangkah maju untuk membantu, kata wanita tersebut.

"Ketika saya meninggalkan kereta, tidak ada orang di sana yang membantu,” tegasnya seraya mengatakan bahwa kakinya mulai pincang saat berjalan.

Situasi pasca kecelakaan MRT Singapura, Kamis (15/11/2017)Yahoo News Singapore/Hannah Teoh Situasi pasca kecelakaan MRT Singapura, Kamis (15/11/2017)
Karena mesti mengejar waktu masuk kantor, dia segera bergegas pergi dan berhasil mencapai kantor pukul 09.45, lebih dari dua jam setelah dia memulai perjalanannya.

Ia pun kini masih bingung apakah bakal mendapat kompensasi untuk perawatan medis atas lutut kirinya yang bengkak.

"Itu (tabrakan) adalah pengalaman yang sangat buruk bagi saya. Jika terjadi kemarin saat ada hujan deras, saya masih bisa mengerti. Tetapi hari ini…” ujarnya menggantung.

"Saya sangat trauma,” tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau