Adapun kejadian itu berlangsung di stasiun Joo Koon sekitar pukul 08.00 waktu Singapura.
Lantas, seperti apakah suasana dalam kereta saat tabrakan berlangsung?
Seorang penumpang berkenan membagi kisahnya, sebagaimana dilansir Channel News Asia.
"Dampaknya sangat besar…dan semua orang terbang," demikian tutur seorang penumpang wanita yang berada di dalam kereta yang terlibat kecelakaan.
Wanita itu, yang meminta tetap ditulis anonim, mengatakan bahwa ia naik kereta di stasiun Choa Chu Kang pada pukul 07.30 dan perjalanannya relatif mulus sampai stasiun Boon Lay.
Sekitar pukul 08.20, kereta berhenti di stasiun Joo Koon dan terdapat pengumuman yang mengatakan bahwa terjadi gangguan dalam perjalana. Namun, sekitar lima menit kemudian, kereta tiba-tiba bergerak dan menghantam kereta di depannya.
"Kereta cukup sesak dan saat kereta bertabrakan, semua orang terbang,” tuturnya lagi dengan pengulangan kata “terbang”.
"Seorang wanita muda jatuh ke tubuhku dan lutut kiriku menyentuh lantai kereta dengan keras," imbuh wanita itu.
Setelah tabrakan berlangsung, penumpang wanita tersebut menuturkan bahwa tidak ada informasi apapun yang diberikan.
Barulah sekitar 10 menit kemudian terdengar pengumuman darurat yang meminta penumpang berpindah ke bagian depan kereta dan keluar melalui pintu pengemudi.
Minim petugas
Setelah seluruh penumpang turun, tidak ada staf operator MRT yang melangkah maju untuk membantu, kata wanita tersebut.
"Ketika saya meninggalkan kereta, tidak ada orang di sana yang membantu,” tegasnya seraya mengatakan bahwa kakinya mulai pincang saat berjalan.
Ia pun kini masih bingung apakah bakal mendapat kompensasi untuk perawatan medis atas lutut kirinya yang bengkak.
"Itu (tabrakan) adalah pengalaman yang sangat buruk bagi saya. Jika terjadi kemarin saat ada hujan deras, saya masih bisa mengerti. Tetapi hari ini…” ujarnya menggantung.
"Saya sangat trauma,” tuntasnya.
https://properti.kompas.com/read/2017/11/15/213000221/seperti-apa-situasi-kereta-saat-mrt-singapura-bertabrakan-