Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Tersambar Petir, Apa Penjelasan Operator MRT Singapura?

Kompas.com - 20/11/2017, 23:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Transportasi massal mass rapid transit (MRT) Singapura kembali dirundung masalah. Hari ini, sambaran petir membuat seorang terluka dan mesti dilarikan ke rumah sakit.

SMRT selaku operator MRT Singapura mengungkapkan, korban luka dalam peristiwa itu adalah sang masinis kereta.

“Setelah insiden itu, masinis mengatakan bahwa dirinya tidak sehat dan mesti mendapat penanganan medis,” ujar SMRT, seperti diwartakan Channel News Asia, Senin (20/11/2017) malam.

Saat ini, masinis tersebut telah berada di Rumah Sakit Umum Changi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Belum diketahui pasti mengapa masinis bisa terluka dalam kejadian sore tadi.

Baca juga: Petir Sambar MRT Singapura, Satu Orang Terluka

Terkait kronologi kejadian, SMRT menjelaskan, kereta tersambar petir saat mendekati stasiun Bedok. Penumpang pun segera diturunkan di stasiun Bedok dan operasional kereta dihentikan untuk proses penyelidikan.

SMRT mengklaim, badan kereta terbuat dari material anti-petir sehingga arus listrik tidak dapat masuk ke dalam kabin penumpang.

"Jika terjadi sambaran petir, arus listrik akan berjalan melalui cangkang luar kereta, bukan melalui kabin. Setelah itu, arus listrik melintasi roda untuk menuju rel,” tuntas SMRT.

Sekadar informasi, serangan petir juga menganggu operasional MRT Singapura pada Mei tahun lalu. Kala itu, jalur yang terdampak adalah Utara-Selatan. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com