Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Instan Ramah Lingkungan, Harga Lebih Mahal

Kompas.com - 01/11/2017, 08:22 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KompasProperti - Perusahaan multinasional Saint Gobain Group lewat PT Cipta Mortar Utama merupakan yang pertama memproduksi mortar atau semen instan.

Sebagai perusahaan yang sangat peduli terhadap kelestarian bumi, PT Cipta Mortar Utama konsisten menghadirkan produk-produk dan teknologi yang mengurangi jejak karbon pada lingkungan.

Namun, karena itu pula harga semen instan jauh lebih tinggi ketimbang semen konvensional. 

General Delegate Chairman Saint-Gobain Asia-Pacific Javier Gimeno kepada wartawan saat peresmian pabrik ketiga di Indonesia di Kawasan Industri Medan 3 (KIM 3), Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, mengatakan, selisih harga bisa sampai 20 hingga 25 persen.

"Tapi semen mortar utama (MU) yang kami produksi lebih efesien dan ramah lingkungan. Penggunaannya tidak lagi menggunakan pasir sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja," kata Javier, Selasa (31/10/2017).

Javier melanjutkan, pengguna semen instan di Indonesia masih tergolong rendah, berkisar 5 persen. Di Sumatera sekitar 1 sampai 2 persen, sedangkan di Jakarta sekitar 15 persen.

Namun sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak 1665 di Perancis, dia optimistis semen produksinya akan terus meningkat pasarnya di Indonesia.

Di Indonesia, PT Cipta Mortar Utama berdiri pada 1996, pada 2011 diakuisisi oleh Saint-Gobain. Kapasitas pabrik ketiga ini lebih kecil dibanding di Cibitung, produksinya mulai 360.000 ton per tahun. Di Gresik sekitar 200.000 ton.

Total pasar semen instan pada 2016 di Indonesia sebanyak 3.7 juta ton atau sekitar 50 persen. Peluang terbesar produksinya berada di segmen proyek.

PT Cipta Mortar Utama (MU-Weber) merupakan produsen mortar instan terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton per tahunnya dan menguasai pasar lebih dari 25 persen pada 2016.

"Proyeksi pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia pada 2018 dibanding 2017 adalah 10 persen. Proyeksi pertumbuhan pembagunan perumahan rakyat di 2018 adalah 7 persen," ungkap Javier.

Baginya, Indonesia khususnya Sumatera Utara potensial untuk tempat berinvestasi karena memiliki sumber daya alam dan pasar.

Untuk itu, dia tak ragu menginvestasikan 9 juta uero di pabrik ketiganya tersebut. Dia berharap dapat menjadi simbiosis mutualisme antara Saint Gobain dengan masyarakat.

"Untuk di KIM 3, ada berkisar 100-an tenaga kerja yang kita terserap. Jumlahnya akan terus bertambah seiring beroperasinya pabrik," kata dia lagi.

Staf Khusus Menteri Perindustrian yang datang membacakan kata sambutan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Happy Bone Zulkarnaen mengatakan, mortar menggunakan bahan baku utama semen dan pasir yang berasal dari sumber daya alam lokal sehingga memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Pabrik di KIM 3 telah menggunakan teknologi baru dalam proses produksinya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan karena teknologi baru lebih hemat energi dan lebih efisien.

"Kita jadi menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk industri hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ucap Happy.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com