Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Mana, Tinggal di Rusunami atau Rumah Tapak?

Kompas.com - 07/05/2017, 21:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Berbagai kemudahan dan fasilitas ditawarkan pengembang dan pengelola apartemen maupun rumah susun milik (rusunami) yang ada di Jakarta untuk menggaet minat masyarakat.

Mulai dari kemudahan akses transportasi, fasilitas umum seperti taman bermain, lapangan futsal, lapangan basket hingga kolam renang.

Namun, masyarakat yang ingin memiliki rumah tapak pun nampaknya juga tak sedikit. Hanya, perlu dimahfumi bahwa keterbatasan lahan acap kali membuat harga rumah-rumah tersebut selangit, khususnya yang berada di dalam kota Jakarta.

Baca: Sekali Lagi, Ini Syarat Mendapatkan Rumah Murah DP 1 Persen

Tak heran bila angka kebutuhan, dan pasokan rumah tak pernah seimbang. Selalu menyisakan kekurangan, untuk tidak dikatakan ketimpangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 lalu, kenaikan angka kebutuhan rumah masyarakat mencapai 800.000 unit per tahun. Sedangkan, jumlah unit yang mampu dipasok pengembang baru separuhnya.

Hal itulah yang membuat backlog perumahan masih tinggi, yakni mencapai 11,4 juta unit. Pemerintah pusat pun terus berupaya mengurangi angka backlog tersebut. Terutama agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat menikmatinya.

Dalam sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yakni di Serpong, Tangerang, dan Cikarang, Bekasi.

Baca: Dalam Sepekan Jokowi Resmikan Dua Hunian Murah DP 1 Persen

Keinginan masyarakat untuk dapat memiliki rumah murah pun meningkat. Terlebih bila didukung dengan skema pembiayaan yang mudah.

"Kalau rumah tapak lebih enak ya dibandingkan dengan rusunami atau apartemen sekali pun. Terutama buat kita yang notabene adalah keluarga muda yang baru punya anak," ucap Ayunda Miranti, salah penghuni rusunami Kalibata City kepada KompasProperti, Jakarta, Minggu (7/5/2017).

KOMPAS.com / DANI PRABOWO Sejumlah penghuni rusunami Kalibata CIty memarkirkan kendaraannya secara paralel, Minggu (7/5/2017). Lahan parkir yang sempit membuat para penghuni, baik pemilik maupun penyewa, rusunami tersebut terpaksa memarkirkan kendaraan mereka secara paralel.
Hal senada disampaikan Langgeng Wicaksono, penghuni Kalibata City lainnya. Dengan harga perolehan yang nyaris sama antara apartemen atau rusunami baru dengan rumah tapak, menurut dia, memiliki rumah tapak merupakan pilihan paling rasional.

"Kita enggak perlu pusing mikirin kenaikan iuran pengelolaan lingkungan (IPL) atau sebagainya. Belum lagi lahan parkir mobil kalau ada tamu datang," kata dia.

Berikut berbagai alasan rumah tapak lebih digemari dibandingkan apartemen:

1. Sertifikat Hak Milik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com