Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Mana, Tinggal di Rusunami atau Rumah Tapak?

Kompas.com - 07/05/2017, 21:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Dengan memiliki sertifikat, menurut Ayunda, menjadi jaminan atau tabungan bagi keluarga. Berbeda dengan apartemen di mana pemilik hanya mendapat sertifikat hak guna bangunan.

2. Privasi

Banyaknya orang yang tinggal di rusunami atau apartemen dalam satu lingkungan, acap kali membuat para penghuni risih.

Terlebih bila orang-orang yang bukan pemilik atau penyewa, nongkrong di fasilitas umum yang disediakan pengelola.

Bahkan, menurut Ayunda, sejumlah pedagang yang menyewa lapak di sekitar rusun dapat dengan mudah mengakses lift yang sedianya hanya diperuntukkan bagi penghuni atau penyewa.

"Kan ngerasa enggak aman aja. Kalau rumah tapak dengan fasilitas cluster gitu enggak bisa seperti itu," ujarnya.

3. Lahan Parkir Terbatas

Sulit dipungkiri bila mayoritas penghuni apartemen atau rusun adalah masyarakat kelas menengah. Setidaknya, pemandangan itu terlihat di rusunami Kalibata City. Banyaknya kendaraan roda empat yang terparkir, bahkan hingga paralel, menjadi buktinya.

Menurut Langgeng, kondisi tersebut dirasa kurang nyaman. Terlebih bila ada tamu yang hendak datang ke kediamannya.

"Walau pun kita punya kartu langganan, bukan berarti ada space khusus buat kita bisa parkir. Kita tetap harus cari sendiri kalau mau parkir mobil," kata dia.

4. IPL Naik

Tinggal di rusunami atau apartemen tentu harus siap dengan segala risikonya. Termasuk kenaikan iuran pengelolaan lingkungan (IPL) yang dibebankan setiap tahunnya kepada penghuni.

"Sekarang sudah mau sampai Rp 4 juta per tahun di sini," ucap Ayunda.

Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kondisi lingkungan Villa Kencana Cikarang
Ia menilai, kenaikan IPL acap kali tidak disertai dengan peningkatan kualitas manajemen kebersihan lingkungan.

Bahkan, bila dibandingkan dengan iuran kebersihan lingkungan di rumah orang tuanya, itu jauh lebih baik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau