SHEFFIELD, KOMPAS.com - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit) tak menyurutkan investasi di negara tersebut. Salah satu kota yang menjadi tujuan investor saat ini bukan London, melainkan Sheffield.
Sheffield yang merupakan area otoritas lokal ketiga terbesar di Inggris akan menerima investasi proyek properti sebesar 220 juta poundsterling atau senilai lebih dari Rp 3,8 triliun.
Investasi ini datang dari perusahaan papan Sichuan Guodong Construction dan menjadikannya sebagai investasi China terbesar di luar ibu kota Inggris, London.
"Sheffield memiliki prospek hebat untuk dikembangkan, ini merupakan kota industri dan upaya kami ini merupakan awal dari sebuah transisi," kata Direktur Utama Guodong Wang Chunming.
"Sheffield bahkan tidak memiliki hotel bintang lima," tambah dia, yang baru saja membangun hotel bintang lima di Chengdu.
Dewan pemerintahan Sheffield mengungkapkan bahwa komitmen jutaan poundsterling Wang merupakan tahap pertama dari kesepakatan lebih lama yang dapat melibatkan lebih dari 1 miliar poundsterling dalam investasi lebih dari 60 tahun.
Pilihan Guodong untuk berinvestasi di Sheffield merupakan sebuah bentuk kepercayaan mereka mengingat Brexit membuat ketidakpastian pada skala nasional dan internasional.
Hal itu ditambah dengan fakta bahwa Sheffield merupakan daerah sosioekonomi yang relatif tertekan akibat Brexit tersebut.
The Guardian pada 2013 melaporkan bahwa sekitar 40.000 orang di Sheffield menderita kekurangan makanan dan seperlima rumah tangga di sana tinggal dalam kemiskinan.
Menurut Wang, kendaraan pembiayaan untuk investasi nanti tidak akan datang anak perusahaan Guodong Shanghai yang terdaftar melainkan dari perusahaan induk terdaftarnya.
"Jika kami harus menggunakan perusahaan publik kami untuk berinvestasi maka itu terlalu rumit dan memakan waktu. Tidak setiap pemegang saham mengerti setiap keputusan yang kami buat dan dewan perusahaan mungkin tidak memberikan suaranya untuk semua keputusan kami," tambah dia.
Investasi Guodong ini merupakan bagian dari fenomena lebih besar yang lebih besar tentang ketertarikan investor-investor China menyusul adanya Brexit.
"Selama empat minggu terakhir kami melihat adanya kenaikan sekitar 40 persen terhadap indikasi bahwa China sangat sangat tertarik dengan Inggris dan melihat adanya potensi peningkatan permintaan setelah Brexit," pungkas Direktur Utama portal properti China Juwai.com Charles Pittar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.