Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemeliharaan Bangunan, Indonesia Harus Belajar dari Korea Selatan

Kompas.com - 15/06/2016, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Forum Kerjasama Kementerian PUPR dengan Ministry of Land, Infrastructure, and Transport of The Republic of Korea (MOLIT).

Forum ini merupakan bentuk kelanjutan memorandum of understanding (MoU) antara pemerintah dengan Korea Selatan, khususnya Korea Internasional Cooperation Agency (KOICA).

Kerjasama tersebut meliputi proyek Manajemen Keselamatan Infrastruktur Indonesia, Korea infrastructure Safety & Technology Corporation (KISTEC) bekerja sebagai konsultan pelaksana.

"Kami sambut baik dan apresiasi yang tinggi kerjasama ini. Semoga kerja sama ini dapat menyumbang positif demi peningkatan keselamatan infrastruktur di Indonesia," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Bina Konstruksi Panani Kesai saat memberi sambutan acara forum tersebut di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Menurut Panani, infrastruktur mempunyai peran strategis dalam pembangunan bangsa. Kualitas kehidupan bangsa ditandai kondisi infrastruktur di negara tersebut.

Pasalnya, aset infrastruktur yang handal dapat memungkinkan terjadinya diversifikasi produksi, pengembangan perdagangan, pemerataan pembangunan dalam pengentasan kemiskinan serta peningkatan kualitas hidup.

"Kita patut belajar ke Korea Selatan bagaimana mereka bisa maju pada saat kondisi awal statusnya sama dengan kita (Indonesia. Tapi, saat ini mereka lebih maju dari kita," jelas Panani.

Keberhasilan Korea Selatan ini juga menyangkut pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Panani menuturkan, infrastruktur didefinisikan Bank Dunia sebagai kontributor utama dalam pembangunan. Selain itu, infrastruktur juga mampu membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional.

Infrastruktur seringkali dilihat sebagai aset fisik dengan definisi fasilitas dan sistem fundamental yang melayani negara.

Sebuah kota misalnya, memiliki fasilitas-fasilitas fisik seperti jembatan, bendungan, bangunan gedung, serta listrik dan telekomunikasi.

Namun aspek non-fisik yaitu manajemen, memiliki peran vital dalam mencapai infrastruktur yang baik.

Manajemen keselamatan infrastruktur, tutur Panani, didefinisikan sebagai manajemen komponen operasi seperti kebijakan, proses, alat, data, sumber daya manusia, dan lain-lain.

Manajemen ini memengaruhi keselamatan infrastruktur.

"Memelihara infrastruktur menjadi penting, karena jika tidak, bisa menimbulkan kecelakaan yang memengaruhi pekerja, masyarakat, dan lingkungan," jelas Panani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com