JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara keempat dengan populasi terbesar di dunia mencatat 52 persen penduduknya tinggal di perkotaan pada 2014 dan kemungkinan besar terus meningkat hingga 2030.
Menurut data McKinsey Global Institute, penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan pada 2030 akan mencapai angka 71 persen.
Perkotaan dinilai bisa menjadi tempat yang tepat untuk meningkatkan kemakmuran penduduknya secara keseluruhan.
Setidaknya ada tiga faktor yang membuat kota-kota di Indonesia menjadi tempat yang tepat untuk mewujudkan kemakmuran penduduknya.
Pertama lebih dari 44,8 persen PDB non-petroleum diproduksi di kota. Kedua, pertumbuhan ekonomi di kota jauh lebih tinggi daripada di pedesaan.
"Ketiga kepadatan ekonomi selalu terkonsentrasi di area perkotaan," papar Senior Director Social, Urban, Rural, dan Resilience Global Practice Ede Jorge Ijjasz-Vasquez, di Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Oleh sebab itu Jakarta sebagai salah satu area perkotaan terbesar di Indonesia yang berkontribusi terhadap 11 persen populasi negara secara internasional mampu bersaing dengan megakota lainnya seperti Shanghai, Delhi, dan Tokyo dalam hal populasi terbanyak di kota.
Faktanya, jika level pertumbuhan Indonesia terus tumbuh maka Jakarta diperkirakan bakal menggeser Tokyo sebagai metropolitan terbesar di dunia pada 2028.
Data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa populasi Jakarta pada tahun 2000 adalah 23 juta orang dan terus meningkat hingga 2028 nanti menjadi 38 juta orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.